Hilal Tak Terlihat, Warga di Aceh Belum Puasa

Pantau hilal/Ilustrasi.
Sumber :
  • Jeffry

VIVA – Pemerintah Indonesia telah menetapkan awal bulan Ramadan jatuh pada hari ini, Jumat, 24 April 2020. Namun, sebagian warga di Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh, meyakini bahwa awal Ramadan akan dimulai Sabtu, 25 April 2020.

Keputusan tersebut sesuai dengan hasil pemantauan hilal serta pembahasan sidang isbat oleh Tim Rukyatul Hilal Aceh Barat Daya, di Masjid Jamik Blangpidie, Kamis malam, 23 April 2020.

Pimpinan sidang isbat setempat, Tgk Azhar, mengatakan hasil keputusan pihaknya awal Ramadan tetap hari Sabtu sesuai pengamatan dan keputusan bersama. "Hasil keputusan sidang, puasa pertama jatuh pada hari Sabtu besok," kata Tgk Azhar saat dikonfirmasi, Jumat, 24 April 2020.

Keputusan itu disimpulkan setelah pihaknya melakukan pemantauan hilal di sejumlah titik, antara lain di Kecamatan Manggeng, Susoh dan Lembah Sabil hingga ke Aceh Selatan, tim Rukyatul Hilal setempat tidak melihat hilal.

"Kami juga memantau hilal sampai ke Aceh Selatan, di sana hilal juga tidak terlihat," ucap Tgk Azhar.

Salah seorang jemaah sidang, Nazaruddin, menjelaskan sidang yang berlangsung terbuka untuk umum itu dipimpin oleh setiap perwakilan yang ikut memantau hilal, guna memberikan keterangan terhadap amatannya.

Kata dia, semua yang hadir bahkan tidak melihat hilal, sehingga diputuskan untuk puasa pertama di daerah itu pada hari Sabtu besok. "Semua menjawab tidak melihat (hilal), sehingga diputuskan puasa pertama pada hari Sabtu," ujarnya.

Meskipun tidak mengikuti pemerintah, banyak juga warga di Aceh Barat Daya itu melaksanakan puasa pertama hari ini, sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

Sementara itu, Kanwil Kemenag Aceh menyatakan hasil pemantauan hilal di Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang Lhoknga dan laporan dari sejumlah daerah lainnya di Aceh, bahwa hilal awal Ramadan 1441 H memang tidak terlihat, karena tertutup awan dan cuaca mendung.

Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh, Saifuddin, menjelaskan berdasarkan pantauan di auditorium Hilal Tgk Chiek Kuta Karang, ketinggian hilal 3,67 derajat di atas ufuk. Sementara posisi hilal berada pada 280,11 derajat dari utara searah jarum jam dan lama hilal 17 menit 49 detik.

"Di Aceh hilal tidak terlihat baik di lokasi pemantauan hilal Tgk Chik Kuta Karang dan daerah lainnya," kata Saifuddin. 

Meskipun hilal tidak terlihat di Aceh, namun hal itu tidak menghalangi jalannya sidang isbat. Kata Saifuddin, semua kriteria penentuan awal bulan sudah terpenuhi, baik berdasarkan data hisab maupun rukyah yang terlihat hilal di beberapa wilayah di Indonesia.

Dalam sidang itsbat ditetapkan 1 Ramadhan 1441 H jatuh pada Jumat, 24 April 2020. "Hal ini karena adanya kesaksian di beberapa wilayah untuk dijadikan dasar penetapan awal Ramadhan 1441 H oleh menteri Agama,” ucap Saifuddin.