Warga yang Terdampak Gempa Maluku Utara Capai 143 KK

Para pengungsi korban gempa di Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Sumber :
  • VIVA/Ifan Gusti

VIVAnews - Enam kecamatan di Kabupaten Kepulauan Morotai, Provinsi Maluku Utara (Malut) mengalami dampak saat gempa magnitudo 6,8 terjadi pada Kamis, 4 Juni 2020, lalu. BNPB setempat mencatat ratusan rumah mengalami kerusakan dengan tingkatan berbeda.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, menyampaikan data per Sabtu, 6 Juni, pukul 11.39 WIB, gempa mengakibatkan kerusakan di enam kecamatan, yaitu Morotai Selatan, Morotai Timur, Morotai Utara, Morotai Jaya, Morotai Selatan Barat dan Pulau Rau. Total rumah rusak berat sebanyak 14 unit, dengan sebaran Morotai Jaya 7 unit, Morotai Utara 6 dan Morotai Selatan 1.

"Total kerusakan rumah mencapai 312 unit, dengan rincian rusak ringan 264 unit, rusak sedang 34 dan rusak berat 14. Sedangkan fasilitas umum, BPBD setempat mencatat 12 unit rusak. Warga terdampak mencapai 143 KK," kata Raditya melalui siaran persnya.

Raditya menuturkan gempa bumi dengan magnitudo 6,8 mengguncang wilayah Maluku Utara, Kamis, 4 Juni 2020, pukul 15.49.40 WIB. Episenter gempa tersebut berada pada koordinat 2.93 LU dan 128.19 BT, atau tepatnya di laut pada jarak 99 km arah Utara Kota Daruba, Pulau Morotai, Maluku Utara pada kedalaman 111 km.

Adapun guncangan gempa tersebut dirasakan di Morotai dalam skala intensitas IV MMI dan membuat warga berlarian ke luar rumah.

 Sedangkan di Manado, Bitung, Minahasa, Bolmong, Ternate, Sitaro, Tahuna, Tobelo, Sofifi, dan Talaud guncangan dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI.