New Normal, PKS Jatim Minta Kader Tinggalkan Kebiasaan Begadang

Ketua PKS Jatim Irwan Setiawan saat rapat koordinasi melalui video conference.
Sumber :
  • VIVAnews/ Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur meminta kader dan masyarakat untuk meningkatkan disiplin dalam menaati protokol kesehatan, agar tercegah dari penularan Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19. Kerumunan dijauhi dan kebugaran tubuh perlu ditingkatkan, di antaranya dengan meninggalkan kebiasaan begadang. 

"Jam 9-10 malam sudah harus tidur, enggak usah begadang. Tiap pagi olahraga. Habis subuh saat kondisi sepi. Hindari keramaian. Olahraga yang ringan saja asal rutin, sekaligus mendapat sinar matahari. Makan dijaga yang bergizi saja, meskipun sederhana," kata Ketua PKS Jawa Timur Irwan Setiawan, dalam Rapat Koordinasi Unit Pembinaan dan Pengkaderan Anggota PKS se-Surabaya Raya melalui video conference, Minggu, 28 Juni 2020. 

Irwan meminta pengurus, kader PKS dan warga Jawa Timur untuk tidak membuat kerumunan atau keramaian yang tidak perlu. "Sebisa mungkin di rumah saja. Itu paling aman. Jika pun harus keluar untuk yang penting saja. Misalnya bekerja atau belanja. Setelah selesai langsung kembali ke rumah dan langsung mandi. Seluruh pakaian dan perlengkapan dicuci bersih," ujarnya.

Saat di luar, lanjut Irwan, wajib memakai masker yang bersih. "Kami tidak merasa malu dan bosan untuk terus mengingatkan perlunya memakai masker ini dengan benar. Tutupi hidung dan mulut. Jangan ditaruh dagu atau leher. Ini kan untuk menjaga diri kita dan juga orang lain. Jangan bandel. Ojo ngeyelan. Dan meskipun sudah memakai masker, tetap jaga jarak aman dua meter," katanya. 

Irwan menambahkan, "Kebiasaan hidup seperti inilah yang harus kita lakukan untuk tetap selamat dari wabah. Beradaptasilah agar kita bisa survive sebagai masyarakat secara keseluruhan. Adaptasi dengan Kebiasaan Baru (AKB). Saya yakin kita semua bisa."

Irwan menyampaikan, PKS prihatin dengan kondisi pandemi yang semakin parah di Jawa Timur, terutama di Surabaya dan sekitarnya. Karena itu kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan menjadi penting. "Rumah sakit sudah tak ada yang bisa menampung pasien covid-19. Sementara penderita terus berdatangan. Belum lagi para tenaga medis pun berkurang karena ada yang terpapar. Kondisi pemakaman Keputih tempat korban covid juga hampir penuh," katanya. 

Kepada pemerintah, PKS Jatim meminta agar terus berupaya menekan laju penyebaran pandemi sesuai protokol dan saran para ahli. "PKS Jatim mengapresiasi langkah pemprov melakukan intervensi dengan membentuk Tim Gabungan Forkopimda Jawa Timur dan Gugus tugas Surabaya Raya. Kami berharap pemerintah terus meningkatkan tensi penanganan wabah ini. Sebab kurva pandemi masih terus naik. Saya yakin pemerintah dan juga kita tidak akan menyerah."