Pilkada 2020, Jokowi Minta Birokrat dan TNI-Polri Netral

Presiden Jokowi Gunakan Hak Pilih di TPS Gambir
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Perhelatan demokrasi di Tanah Air, sudah mulai dilaksanakan yakni pilkada yang akan digelar serentak pada 9 Desember 2020. Pendaftaran bakal pasangan calon sudah dilakukan 4-6 September 2020. Terhadap pesta demokrasi itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesannya.

Kepala Negara menaruh harapan besar bahwa kualitas demokrasi tetap terjaga meski pelaksanaan pilkada berlangsung di tengah pandemi COVID-19. Ia meminta, birokrat dan aparat TNI serta Polri menjaga netralitas.

"Tetap terus bersikap netral dan tidak memihak kepada pasangan calon tertentu," kata Jokowi dalam rapat terbatas mengenai persiapan Pilkada 2020 di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 8 September 20020.

Baca juga: Gaya Santai Gibran dan Kantong Misterius Tentengannya di Tes Kesehatan

Pilkada 2020 sempat diundur lantaran pandemi COVID-19. Namun, lanjut Jokowi, pelaksanaannya tetap harus berjalan mengingat hingga kini tidak ada satu pun yang mengetahui kapan wabah virus ini berakhir. 

Dalam pesta demokrasi ini juga, Jokowi berpesan, supaya aparat tidak melakukan pembiaran terhadap penggunaan narasi dan simbol-simbol yang mengoyak persatuan antar anak bangsa. Tidak mengedepankan politik identitas, atau bahkan menggunakan unsur-unsur suku, agama dan ras (SARA) hanya untuk meraih kemenangan.

"Harus ada ketegasan, jangan sampai menggunakan politik identitas, politik SARA karena itu membahayakan," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI itu mengatakan, kontestasi pilkada merupakan waktu yang tepat bagi setiap pasangan calon untuk beradu gagasan dan program. Kepala Negara ingin, sistem demokrasi di Tanah Air semakin matang dan dan dewasa diiringi terpilihnya pula pemimpin daerah yang berkualitas.

"Dan kita juga harus mendorong masyarakat untuk mempelajari track record calon agar daerah memperoleh pemimpin yang terbaik," kata Jokowi. (lis)