Bupati: Pengusaha Singapura Mau Bangun Hotel di Papua Barat

Teluk Bintuni, Papua Barat
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Bupati Teluk Bintuni, Papua Barat Petrus Kasihiw melihat bakal ada pertumbuhan ekonomi yang melesat lantaran dibangunnya hotel bintang empat di Gedung Serba Guna. Menurutnya, potensi industri yang akan mengubah wajah Bintuni ke depannya, diikuti juga oleh potensi pariwisata sebagai bagian dari pembangunan eco industrial park 4.0.

Adanya potensi pariwisata dan industri harus dibarengi dengan munculnya fasilitas yang bisa menjadi persinggahan para wisatawan domestik dan internasional, maupun untuk kepentingan perjalanan bisnis.

Baca juga: Daftar 'Dosa' Vanuatu yang Kerap Ganggu Kedaulatan Indonesia

“Ya karena ke depan bukan hanya pariwisata, namun bisnis di Teluk Bintuni akan berkembang secara signifikan, maka kita butuh hotel bertaraf internasional untuk menunjang pergerakan ekonomi kita. Hotel bintang 4 yang sedang kami bangun di area GSG, mungkin tidak akan cukup,” kata Petrus dalam pesan tertulis, Senin, 28 September 2020.

Petrus mengungkapkan, sudah ada investor perhotelan global dari Singapura yang melirik Teluk Bintuni untuk pengembangan potensi ini ke depannya. 

“Sudah ada investor, ya pengusaha dari Singapura yang mau bangun hotel bertaraf internasional di sini. Ini untuk mengakomodasi kepentingan Teluk Bintuni, terutama juga ketika harus diadakannya pertemuan-pertemuan dengan investor maupun stake holder-stake holder lain,” ujarnya.

Lebih lanjut, Petrus mengatakan bahwa dengan adanya hotel-hotel bertaraf internasional dan juga hotel yang sedang dibangun oleh Pemda Teluk Bintuni, maka warga harus bersiap pada potensi pekerjaan di bidang hospitality dan juga food and beverage.
 
“Saya dan Pak Matret Kokop (wakil bupati) ingin agar hotel-hotel yang ada itu harus bisa dioperasikan oleh anak-anak Teluk Bintuni sendiri. Dari level bell boy sampai manajerial. Kita akan kirimkan dan sekolahkan anak-anak Bintuni di sekolah-sekolah tinggi pariwisata dan perhotelan, tidak menutup kemungkinan juga kita akan bikin semacam pendidikan vokasi lagi, di bidang perhotelan ini," kata dia.

"Intinya saya ingin anak-anak Teluk Bintuni bisa mengoperasikan dunia perhotelan ini secara baik sampai tingkat manajerial, harus mereka, bukan orang lain, mereka harus mengerti apa itu service excellence dan sebagainya, mereka harus serius dan bisa menjadi percontohan bagi daerah lain juga,” kata Petrus.

Selain itu, Petrus melanjutkan bahwa akan dibangun sentra-sentra kearifan lokal seperti pengolahan makanan lokal khas Papua dan Bintuni, maupun kebiasaan-kebiasaan masyarakat lokal untuk lebih jauh memperkenalkan Teluk Bintuni sebagai daerah yang maju namun tidak kehilangan nilai-nilai adat dan agamanya.

“Ya, akan ada sentra kuliner serta kearifan lokal. Kita akan bikin semacam perhelatan yang saya harap akan menjadi ajang nasional dan internasional, seperti memperkenalkan papeda, ikan kuah kuning maupun tradisi bakar batu,” kata Petrus.

Petrus juga mengingatkan agar anak-anak Papua yang akan terjun ke dunia perhotelan ini bisa menunjukkan kinerja yang baik, tunjukkan potensi dan harus bisa membuktikan bahwa anak-anak Teluk Bintuni mempunyai kompetensi.

“Kita harus bangga menjadi orang Papua. Saya yakin anak-anak Teluk Bintuni bisa menunjukkan kinerja yang terbaik di bidang hospitality juga, seperti di bidang industri. Tunjukkan kita anak Papua bisa menjadi yang terbaik, saya dan Pak Matret yakin kalian pasti bisa. Tuhan akan jaga kalian semua,” kata Petrus.