Alat Deteksi COVID-19 GeNose UGM Diproduksi Massal November Mendatang

Genose bikinan UGM.
Sumber :
  • Dok. UGM

VIVA – Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat sebuah alat diagnosis cepat infeksi SARS-Cov2 melalui hembusan nafas yang dinamai GeNose. Alat diagnosis cepat ini sudah memasuki proses uji klinis maupun uji diagnosis dan ditargetkan di bulan November 2020 akan diproduksi massal.

Rektor UGM, Panut Mulyono dalam pertemuan dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, Senin, 12 Oktober 2020 di Kantor Gubernur DIY menyampaikan perkembangan terkini dari GeNose.

"Dalam pertemuan ini kami menyampaikan progres dari inovasi GeNose yang sekarang dalam proses untuk uji klinis, uji diagnosis, dan menunggu izin edar dari Kementerian Kesehatan," ujar Panut.

Baca: UGM Punya Alat Setara Swab Test, Deteksi COVID-19 dari Hembusan Nafas

Sedangkan menurut anggota tim peneliti GeNose, Dian Kesumapramudya alat deteksi dini COVID-19 buatan UGM ini dapat dipakai sebagai salah satu metode skrining bersama rapid test serta PCR.

Terkait GeNose, Dian menjabarkan jika masih ada sejumlah tahapan masih harus dilalui sebelum alat ini dapat mulai diproduksi secara massal di antaranya adalah uji diagnosis. Uji diagnosis, lanjut Dian, akan mulai dilakukan di minggu ini.

"Harapannya November sudah mulai bisa produksi massal, setelah alat ini dipresentasikan ke Kementerian Kesehatan. Ada prosedur-prosedur yang harus dilalui, dan ini butuh waktu," ujar Dian.

Dian mengungkapkan uji diagnosis memerlukan sebanyak 1.600 subjek dengan 3.200 sampel. Sampel ini akan diambil dari sembilan rumah sakit, termasuk di antaranya RSUP dr. Sardjito, Rumah Sakit Akademik UGM, dan RSPAU Hardjolukito.

Dian menyampaikan sebelum dilakukan uji diagnosis, alat ini sebelumnya telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid, dan menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.

Dian menerangkan, karena alat ini menggunakan sistem artificial intelligence, semakin banyak tes yang dilakukan maka tingkat akurasi juga akan semakin meningkat.

Melalui uji diagnosis yang akan dilakukan selama beberapa minggu ke depan, sambung Dian, nantinya akan diperoleh hasil yang menunjukkan apakah produk ini layak untuk digunakan sebagai alat kesehatan yang akurat. "Lewat uji diagnostik kita akan menjawab keraguan terhadap alat ini," kata Dian.

Sebagaimana diketahui, GeNose adalah hidung elektronik yang bekerja dengan sistem penginderaan atau sensor untuk mengenali pola senyawa. GeNose dirancang untuk mengenali pola Volatile Organic Compound yang terbentuk dari infeksi COVID-19 dan terbawa dalam nafas manusia.

Alat ini merupakan salah satu produk inovasi UGM, yang dapat digunakan untuk mendeteksi COVID-19 secara cepat dan akurat.

GeNose diklaim UGM memiliki sejumlah keunggulan sebagai alat deteksi cepat COVID-19, yaitu reliabilitas tinggi karena menggunakan sensor yang dapat dipakai hingga puluhan ribu pasien dalam jangka lama, mampu memberikan hasil dalam waktu yang relatif cepat, non-invasif, serta memerlukan biaya pengujian yang murah menggunakan masker non-rebreathing dan hepa filter sekali pakai.