Satgas Tinombala Kejar MIT Pemenggal Kepala ke Dalam Hutan

Kepala Sub Satgas Humas Tinombala 2019 AKP Winarto saat menunjukkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terduga teroris Poso di Mapolda Sulawesi Tengah di Palu. (ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Basri Marzuki

VIVA – Satuan Tugas (Satgas) Tinombala terus memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora – yang berguru pada teroris Santoso – yang berkaitan dengan pembantaian satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah. Keluarga dibantai dan korbannya ada yang dipenggal.

"Sampai saat ini Satgas Tinombala melakukan pengejaran di wilayah Sigi, Parigi dan Poso. Masih dilakukan pengejaran," ujar Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto, kepada wartawan, Senin 30 November 2020.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat dari Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono, menambahkan pelaku diduga lari ke perdalaman hutan. Kata Awi, kejadian ini jadi atensi serius pemerintah. Untuk itu, diharapkan Satgas Tinombala segera menangkap Ali Kalora dan anak buahnya itu. Sebab mereka harus bertanggung jawab atas perbuatan kejinya itu.

"Karena memang selama ini pergerakan mereka mulai dari pegunungan Sigi, Parimo atau Parigi Moutong sampai dengan Poso. Mereka bergerak di antara tiga kabupaten tersebut di daerah hutan. Untuk bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya," lanjut Awi.

Sebelumnya, pemerintah mengutuk keras pembantaian yang terjadi di Sigi, Sulawesi Tengah. Setidaknya empat orang tewas bahkan ada korban dengan kepala terpenggal oleh kelompok MIT. MIT menyatakan melakukan keberingasan terhadap empat orang dan gereja mereka karena marah terhadap polisi. Hal itu dilakukan sebagai wujud balas dendam.

Pemerintah juga menyatakan akan mengejar para pelaku teror atau teroris tersebut lebih keras melalui penambahan kekuatan Satgas Tinombala. (ren)