Ihwal HP Milik Napi Sebar Hoax Kasdim Gresik Meninggal karena Vaksin

Wakil Kepala Polda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo merilis kasus hoax Kasdim Gresik meninggal di Markas Polres Gresik pada Rabu, 20 Januari 2020.
Sumber :
  • Polda Jatim

VIVA – Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Kepolisian Resor Gresik berhasil menangkap tersangka penyebar kabar hoax yang mengisukan Kepala Satuan Distrik Militer 0817/Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi meninggal dunia setelah disuntik vaksin COVID-19. Tersangka ternyata narapidana kasus pembunuhan yang mendekam di Lapas Kelas 1 Surabaya, berinisial TS (44 tahun), warga Sidoarjo.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Gatot Repli Handoko, dalam jumpa pers di Surabaya pada Rabu, 20 Januari 2021, menjelaskan bahwa karena tersangka mendekam di dalam penjara, penyidik berkoordinasi dengan otoritas Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo untuk menyidik tersangka TS.

Lantas bagaimana bisa TS bisa memegang telepon genggam ke dalam lapas? Gatot belum menjelaskan soal itu. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik terhadap tersangka, telepon genggam diperoleh tersangka dari temannya yang memasukkan secara diam-diam.

Baca: Penyebar Hoax Kasdim Gresik Meninggal karena Vaksin Ternyata Napi

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jatim Hanibal belum memberikan tanggapan ketika ditanya soal itu melalui WhatsApp yang dikirim VIVA. Begitu pula dengan Kepala Lapas Kelas I Surabaya, Gun Gun Gunawan.

Sebuah foto dengan narasi Kepala Satuan Distrik Militer 0817/Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi meninggal dunia setelah disuntik COVID-19 buatan Sinovac beredar di jejaring WhatsApp dan media sosial. Foto dan informasi itu palsu alias hoax. Sebenarnya, yang meninggal ialah Komandan Rayon Militer Kebomas Mayor Kav Gatot Supriyono karena gangguan organ lambungnya.

Kasus bermula ketika tersangka TS melihat status di akun WhatsApp (WA) kerabatnya, S, yang menampilkan sebuah foto yang di dalamnya terdapat foto mendiang Komandan Rayon Militer (Danramil) Kebomas, Gatot Supriyono, pada Sabtu pagi, 16 Januari 2021. Kalimat pesan disertakan dalam status ialah innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

Tersangka kemudian menelepon S dan menanyakan siapa foto yang ada di dalam unggahan status. S menjawab bahwa itu adalah danramil Kebomas. Tersangka juga bertanya apa penyebab Gatot meninggal dan dijawab S tidak tahu. Namun, S menyampaikan bahwa sebelum meninggal Gatot mengeluh sakit kepala dan perut setelah disuntik vaksin.

Usai menelepon, tersangka TS kemudian meminta foto yang dipajang S di akun WA-nya. Foto pun dikirim dan diterima tersangka. Tersangka lantas mengedit foto itu dan melingkari foto Gatot dengan garis lingkar berwarna biru. Tersangka juga menuliskan kalimat: “Inalilahi wainalilahi roziun... tadi malam Danramil Kebomas Gresik meninggal akibat siangnya disuntik faksin...pagi ini proses pemakaman..hati2 jgn mau disuntik faksin ini nyata.”

Foto yang sudah diedit itu kemudian disebar tersangka TS di grup-grup WA yang dia ikuti. Berdasarkan keterangan yang dikorek dari tersangka, ia sengaja mengedit dan menyebar foto itu untuk mengingatkan anggota grup WA agar berhati-hati dengan vaksin. Nah, berasal dari itulah foto dan pesan hoax itu menyebar luas hingga isu yang berkembang yang meninggal adalah kasdim Gresik, bukan danramil Kebomas.