Gatot Nurmantyo: Diorama G30S PKI di Markas Kostrad Hilang

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. (foto sebelum pandemi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

VIVA – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyebut adanya indikasi penyusupan PKI ke tubuh TNI. Indikasi ini disampaikan Gatot menyusul dugaan hilangnya diorama tokoh penupasan G30S PKI di Museum Dharma Bhakti Markas Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di kawasan Gambir Jakarta Pusat.

Mantan Panglima Kostrad itu menampilkan sebuah video pendek yang menggambarkan hilangnya sejumlah bukti-bukti penumpasan G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti Markas Kostrad. 

Dalam video pendek yang diputar Jenderal Gatot, di Museum Dharma Bhakti Kostrad sebelumnya ada diorama Pangkostrad saat itu Mayjen Soeharto sedang memberikan arahan dan rencana kepada Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo di kantornya untuk menumpas G30S PKI. Hadir pada saat itu Jenderal AH Nasution (saksi hidup keganasan PKI) sedang duduk di kursi. 

"Ini menunjukkan bahwa mau tidak mau kita harus mengakui dalam menghadapi pemberontakan G30S PKI, peran Kostrad, peran sosok Soeharto, peran Kopassus -- dulu RPKAD, peran Sarwo Edhie, dan peran Jenderal Nasution, peran KKO, jelas akan dihapuskan, dan fakta itu sekarang sudah tidak ada, sudah bersih," kata Gatot Nurmantyo

"Ini berarti sudah ada penyusupan di dalam tubuh TNI," lanjutnya

Jenderal Gatot awalnya tidak percaya dengan kabar hilangnya diorama (patung) sejarah penumpasan G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti. Namun, untuk memastikan itu, akhirnya Gatot memerintahkan seseorang untuk mencari bukti perihal kondisi diorama di Musem Dharma Bhakti. 

"Saya mengutus seseorang untuk memfoto ruangan itu dan mendapat dari video itu sudah kosong," ujarnya
 
Dalam kesempatan itu, Jenderal Gatot mengetuk hati dan jiwa kesatria para prajurit TNI AD, AL dan AU untuk bersama-sama membersihkan jajaran TNI dari penyusupan maupun pengaruh yang dapat merusak jiwa-jiwa prajurit TNI. 

"Bisa menyebabkan pengkhianat atau minimal, atau menjual institusi hanya untuk mengejar jabatan, dan akan bermuara akan ingkar pada sumpah pada Allah SWT," ungkapnya