Bentrok di Makassar, BMI: Mahasiswa Papua Bawa Bendera Bintang Kejora

Seorang polisi bersiaga karena bentrokan. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Ketua Umum Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulawesi Selatan, Muhammad Zulkifli, menjelaskan krononoli bentrokan antara pihaknya dengan mahasiswa Papua. Menurut dia, peristiwa itu diawali dengan viralnya provokasi jubir kelompok Petisi Rakyat Papua, Jeffry Wenda.

Dia menyebut Jeffry menyerukan kelompok mahasiswa Papua di Makassar untuk menduduki monumen Mandala. Monumen itu merupakan simbol perjuangan para pahlawan dalam membebaskan Irian Barat.

Zulkifli menekankan pihaknya sudah mengingatkan agar mahasiswa Papua usah menggelar aksi yang arahnya juga mendukung gerakan Papua Merdeka.

“Kami tidak bisa menerima jika simbol sakral itu dinodai oleh aksi yang mendukung gerakan Papua merdeka. Kami sudah ingatkan tetapi mereka terus bersikukuh untuk melakukan long march dari asrama Papua ke monumen Mandala,” kata Zulkifli dalam keterangannya, yang dikutip pada Kamis, 9 Juni 2022.

Ketua BMI Sulsel, Muhammad Zulkifli, saat menjalani perawatan di Rumah Sakit.

Photo :
  • VIVA.co.id/Irfan

Pun, dia menegaskan, pihaknya juga tidak ada sama sekali rencana melakukan penyerangan ke asrama mahasiswa Papua. Kata dia, pihaknya malah sepakat tidak turun ke lapangan jika mahasiswa Papua hanya sekadar melakukan aktivitas di dalam asrama.

Namun, yang terjadi di lapangan faktanya berbeda. Mahasiswa Papua tetap turun ke jalan untuk lakukan long march. Selain itu, mahasiswa Papua juga menyerukan kemerdekaan Papua sambil kibarkan bendera Kejora.

“Dalam rangka menduduki monumen Mandala dan menyuarakan Papua merdeka serta mengibarkan bendera bintang kejora. Kondisi ini yang tidak bisa kami terima dan menyebabkan ormas menghalau mereka di jalan dan  terjadi benturan,” ujar Zulkifli.

Bentrokan kemudian pecah di depan Asrama Mahasiswa Papua, Jalan Lanto Dg Pasewang, Kota Makassar, Rabu petang kemarin. Akibat bentrokan itu, Zulkifli bersama sejumlah anggotanya terluka. Mereka terluka karena lemparan batu dari mahasiswa Papua. Zulkifli dan sejumlah rekannya sempat dapat perawatan di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.

Zulkifli menduga mahasiswa Papua sudah persiapkan batu dan peralatan lainnya untuk mengantisipasi bentrokan. Tapi, dia bilang pihaknya tak akan gentar untuk terus menghalau upaya mahasiswa Papua meneriakkan rencana kemerdekaan Papua di Makassar.

“Kami sudah ingatkan jika alasan kebebasan berpendapat mereka gunakan untuk mendukung gerakan teroris Papua, maka dengan alasan kebebasan serta hak bela negara yang diatur Undang-Undang akan kami jadikan dasar menghalau  mereka,” tutur Zulkifli.