Jalankan Arahan Jokowi ke Prabowo, Kemhan Fokus Industri Pertahanan

Motor listrik militer yang disiapkan Kemenhan dan LEN.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kementerian Pertahanan atau Kemhan serius mengembangkan industri pertahanan yang diproyeksikan untuk membantu operasi militer. Salah satunya mengembangkan motor listrik khusus milter.

Kapuslitbang Alpahan Balitbang Kemhan, Arif Harmanto menyampaikan industri pertahanan karya anak bangsa diharapkan bisa terus melahirkan prestasi terbaiknya. Dia bilang motor tersebut nanti diproyeksikan hingga membantu di medan operasi militer. 

Kata dia, Kendaraan taktikal seperti motor listrik diperlukan untuk mendukung kerja operasi pasukan khusus di jalanan hutan yang terjal dan berkelok. Hal ini menyesuaikan konsep operasi senyap.

Dia mengatakan uji rancangan motor listrik tersebut meurapakan hasil desain anak bangsa yang dikaji serta diuji PT Eltran Indonesia, anak perusahaan Len di Balitbang Kemhan, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. 

Menurut dia, Balitbang punya tugas menyelenggarakan penelitian, pengkajian dan pengembangan strategi dan sistem pertahanan. Selain itu, mendongkrak mutu sumber daya manusia, kemampuan, pendayagunaan industri nasional serta penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan untuk pertahanan negara.
 
"Kami terus mengkaji dalam FGD (fokus group discussion/diskusi terstruktur dengan topik yang ditentukan) ini sebagai sebuah tahapan dalam penelitian pengembangan yang pada prinsipnya Litbang pertahanan ini jadi tujuan utama bagaimana produk Litbang bisa digunakan oleh user," kata Arif, dalam keterangannya, Selasa, 28 Juni 2022.

Dia menambahkan, hasil tersebut selanjutnya dilakukan redesain agar nanti produk akhirnya bisa dipergunakan oleh user dengan sempurna dalam hal ini adalah TNI.

"Pertama kita harus punya komitmen dari industri pertahanan untuk menghasilkan produk yang memang benar berkualitas dan bisa digunakan user di lapangan, dalam hal ini TNI," jelasnya.

Meski demikian, ia juga menharapkan user bisa paham karena produk industri pertahanan hasil dari Litbang Kemhan belum bisa dikomparasikan dengan produk dari luar. Maka itu, ia menekankan saat menggunakan produk dalam negeri jangan bandingkan dari luar 100 persen. 

"Kalau ada kurang-kurangnya sedikit mungkin komitmen dari user untuk tetap menggunakan. Seiring berjalannya waktu memberikan masukan pada industri apa-apa saja yang kurang dan disempurnakan di masa mendatang," ujarnya.

Dengan demikian, harapan Indonesia bisa total menggunakan produk dalam negeri bisa tercapai. "Industri harus berusaha semaksimal mungkin memenuhi produk yang memang benar dibutuhkan oleh user, dan terbuka dengan saran," tuturnya.

Sementara, perwakilan PT Eltran yaitu GM Pemasaran dan Penjualan Ridwan mengatakan pengembangan motor listrik militer sudah berjalan sesuai roadmap. Dia mengatakan pihaknya terbuka akan masukan dari user seperti TNI.

"Memperkenalkan serta meminta masukan-masukan dari pihak kesatuan yang lainnya dari TNI. Dengan begitu, motor yang kita kembangkan bisa sesuai dengan penggunaan operasinya," ujar Ridwan.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menyampaikan pentingnya industri pertahanan di Tanah Air senantiasa menjalankan manajemen yang sebaik-baiknya. Kata dia, mesti ada perubahan drastis dalam budaya industri pertahanan secara keseluruhan.

Apalagi, Presiden Jokowi juga sudah memberi instruksi agar membesarkan industri pertahanan Indonesia. Dengan demikian sebagai ikhtiar pengabdian patriot-patriot bangsa untuk menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. 

Menurut Prabowo, industri pertahanan dalam negeri sebagai kebanggaan rakyat Indonesia. Maka itu, pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan kapasitas dan kapabilitas industri serta segi pemasaran maupun teknologi.

Ketua Umum Partai Gerindra itu menambahkan, industri pertahanan dalam negeri juga perlu senantiasa menyadari bahwa mereka adalah kebanggaan bangsa Indonesia dan masyarakat mengharapkan kinerja terbaik mereka.  “Kita harus jadi tuan di tanah, air, dan udara kita sendiri," ujar Prabowo.