Jembatan Gantung di Probolinggo Putus, 36 Siswa Jatuh ke Sungai

Siswa yang jadi korban dirawat di Puskesmas.
Sumber :
  • dok Polsek Pajarakan

VIVA Nasional – Sebuah jembatan gantung di Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, putus dan ambrol pada Jumat, 9 September 2022, pagi, saat puluhan siswa melintas di atas jembatan. Akibatnya, 36 siswa ikut terjatuh dan nyemplung ke sungai dan harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.

Kepala Kepolisian Sektor Pajarakan Inspektur Polisi Satu Eko Purwadi menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi ketika puluhan siswa SMPN 1 Pajarakan pulang dari kegiatan Hari Olahraga di Kota Krakssaan, Kabupaten Probolinggo, pada Jumat pagi. “Saat berangkat mereka lewat jalan biasa,” katanya dikonfirmasi VIVA melalui sambungan telepon genggam.

Saat akan pulang, lanjut Eko, puluhan siswa itu memilih jalan pintas dan melewati jembatan gantung yang membentang di atas sungai Desa Kregenan. Jembatan tersebut menghubungkan Desa Kregenan di Kecamatan Kraksaan menuju Kecamatan Pajarakan. “Kalau TKP-nya itu Kecamatan Kraksaan, tapi siswanya dari Pajarakan,” ujarnya.

Diduga karena puluhan siswa itu melintas dengan cara begerombol sehingga beban yang ditanggung jembatan lebih berat, ulir pengikat jembatan gantung akhirnya tidak kuat dan putus. Akibatnya, 36 siswa yang berada di atas jembatan tersebut ikut terjatuh ke dalam sungai yang tak begitu dalam tersebut. “Korban ada 36 siswa,” tandas Eko.

Mereka semua dievakuasi kemudian dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat Pajarakan. “Setelah dirawat, ada 14 [korban] dirujuk ke rumah sakit dengan luka ringan. Yang selebihnya boleh pulang dan sudah dibawa pulang oleh orang tuanya,” kata Eko.

Eko menuturkan, jembatan gantung tersebut sudah berusia 20 tahun. Kepolisian sudah berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk menyelidiki apa sebetulnya penyebab putus dan ambrolnya jembatan gantung tersebut. “Kami sudah berkoordinasi dengan Satreskrim Polres,” ucapnya.