Santri Penghafal Alquran Meninggal Dunia Diduga Dianiaya Teman

Ibunda dari Fauzan, santri asal Enrekang yang meninggal dunia diduga dianiaya
Sumber :
  • tvOne/Joni Matra

VIVA Nasional – Kasus kekerasan di lingkungan pondok pesantren yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali terjadi. Seorang santri asal Desa Kalosi, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan, bernama Fauzan (17), meninggal dunia diduga dikeroyok teman sekolahnya di Insan Cendekia Mandiri Boarding School (ICMBS) Sidoarjo, Jawa Timur.

Ibu korban, Sitti Hamid, saat ditemui dikediamannya, Selasa, 20 September 2022, tak kuasa menahan kesedihan saat memperlihatkan sejumlah foto almarhum Fauzan semasa hidup. Sitti bercerita awalnya pihak yayasan menghubunginya dan menyampaikan kalau Fauzan jatuh dari lantai 3 sekolah.

"Awalnya saya terima telepon dari pihak UKS Yayasan kalau anak saya jatuh dari lantai 3 di sekolahnya. Dan saat itu katanya anak saya muntah darah sehingga harus dilarikan ke RSUD Sidoarjo untuk ditangani," kata Sitti Hamid

Ibunda dari Fauzan, santri penghafal Alquran di Enrekang yang meninggal dunia

Photo :
  • tvOne/Joni Matra

Sitti mengaku menemukan sejumlah kejanggalan yang ditemukan pada jasad Fauzan, dimana tak ada luka lain yang ditemukan selain luka yang ada di bagian kiri kepala. Melihat kejanggalan yang ada pada tubuh anaknya, peristiwa itupun kemudian dilaporkan ke Polres Sidoarjo.

"Saya melihat jahitan dikepala anak saya dari kiri hingga kekanan telinga, sehingga saya bertanya kepada pihak rumah sakit, dan jawabannya saat itu karena jahitan pasca operasi, karena filing saya tidak mungkin anak saya jatuh tanpa ada luka lain apalagi dari lantai tiga, sehingga kami minta anak kami untuk divisum saat itu," ungkap Sitti dengan mata berkaca-kaca.

Orang tua korban berharap, pihak yayasan jujur dan terbuka dalam menyampaikan informasi terkait penyebab kematian Fauzan. Sebab, dari informasi yang diterima pihak keluarga, Fauzan diduga meninggal dunia karena dikeroyok, sehingga mereka berharap pihak kepolisian mengungkap dan menangkap pelaku dan semua pihak yang mencoba menutupi kasus meninggalnya Fauzan.

"Kami berharap pihak yayasan menyampaikan informasi yang benar, karena saya tidak percaya kalau anak saya berkelahi satu lawan satu, melainkan dikeroyok, sehingga kami keluarga meminta pihak kepolisian mengungkap dan menangkap pelaku, serta pihak-pihak yang mencoba menutupi kasus ini," tegas Sitti

Sementara jenazah almarhum Fauzan saat ini sudah dimakamkan di kampung halaman di Desa Kalosi, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang pada Rabu 14 september lalu. Peti jenazah korban disambut histeris keluarga dan ratusan warga saat tiba di kediaman orang tuanya pekan lalu.

Fauzan merupakan santri berprestasi yang pernah juara tingkat Nasional penghafal 30 Juz. Orang tua tak menyangka anaknya yang mengenyam pendidikan di Insan Cendekia Mandiri Boarding School (ICMBS) Sidoarjo, Jawa Timur, pulang dalam keadaan meninggal dunia.

Laporan: Joni Banne Tonapa/tvOne Enrekang