Pengakuan Relawan Penyebar Tabloid Anies Baswedan di Malang

Isi tabloid Anies Baswedan
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA Nasional – Sempat heboh penyebaran tabloid tentang prestasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di masjid di Kota Malang. Tabloid itu ternyata tidak hanya disebar di masjid namun secara umum bahkan juga ditemukan di pasar.

Ketua Relawan Anies P-24 Kota Malang Joemawan Muhammad mengatakan bahwa relawan Anies di Malang cukup banyak dan salah satunya adalah kelompok mereka. Mereka secara tegas mengakui memang menyebarkan tabloid produksi KBA Newspaper berisikan 12 halaman.

Tabloid berisikan pencitraan Anies Baswedan tersebar di Masjid Kota Malang.

Photo :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya

"Simpul relawan di Malang kan ada banyak mas termasuk kita. Kemudian yang menyebarkan tabloid itu memang kami. Artinya yang menyebarkan tabloid itu di Kota Malang. Bukan saya bilang di masjid lho ya," kata Joemawan di Malang, Jawa Timur Sabtu, 24 September 2022.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat meninjau lokasi IPAL

Photo :
  • Pemprov DKI Jakarta

Joemawan mengatakan bahwa yang meminta tabloid berjudul "Mengapa Harus Anies?" cukup banyak. Tabloid itu disebar ke siapa saja. Sedangkan soal pembagian di area masjid itu di luar kendali relawan resmi P-24.

"Kalau di masjid itu diluar kendali kami. Banyak orang minta ke saya (tabloid) untuk di sebar sendiri banyak, diluar relawan loh ya. Ke rumah saya minta, pak saya mau nyebarkan ke tetangga saya pak, pak saya mau sebarkan ke kampung saya, itu banyak," ujar Joemawan.

Joemawan mengungkapkan bahwa untuk wilayah Kota Malang mereka mendapat kiriman dari P-24 sebanyak 3.000 eksemplar dan sebagian besar sudah habis dibagikan.

Tabloid itu memang dibagikan ke simpatisan siapa saja karena semakin banyak disebarkan semakin meringankan tugas mereka. Tetapi untuk yang di masjid dia kembali menegaskan hal itu di luar kendali mereka.

"Berapa eksemplar kami dapat kiriman dari Jakarta itu 3.000 eksemplar untuk Kota Malang. Kemudian kita sebarkan sudah sekitar 2.800-an lah hampir habis tinggal 200-an (tabloid) saja," tutur dia.