Pelabuhan Merak-Bakauheni Dibuka Lagi Usai Ditutup karena Cuaca Buruk

Ilustrasi Pelabuhan Merak
Sumber :
  • ANTARA Foto/Akbar Nugroho Gumay

VIVA Nasional – Jalur penyeberangan Selat Sunda yang menghubungkan Pelabuhan Merak dan Bakauheni yang sempat ditutup karena cuaca buruk, kembali dibuka pada Kamis tengah malam, 22 Desember 2022, sekitar pukul 23.45 Wib. 

Meski begitu, kemacetan kendaraan akibat ditutupnya pelabuhan di ujung barat Pulau Jawa itu mencapai Jalan Cikuasa Atas atau mendekati Gerbang Tol (GT) Merak.

"Layanan Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni, telah dibuka kembali oleh BPTS Wilayah VIII Banten, selaku otoritas pelabuhan, setelah sempat ditutup sementara dikarenakan faktor cuaca ekstrim," ujar Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 23 Desember 2022.

Shelvy menerangkan bulan Desember ini, wilayah perairan di Banten dan daerah lainnya rawan terjadinya gelombang tinggi dan cuaca buruk. Sehingga butuh kehati-hatian saat memutuskan berlayar.

The Crossing at Merak Harbor Starts to Crowded Homecoming.

Photo :
  • VIVA/ Yandi Deslatama

"Bulan Desember ini curah hujan umumnya mengalami peningkatan, yang berdampak terjadinya gelombang tinggi dan angin kencang di sejumlah lintasan penyeberangan," terangnya.

PT ASDP Indonesia Ferry meminta masyarakat bersabar dan berhati-hati selama diperjalanan saat cuaca buruk. Penutupan Pelabuhan karena cuaca buruk harus dilakukan demi keselamatan bersama.

Pelabuhan yang dikelola BUMN itu berjanji akan terus berkoordinasi dengan BMKG, TNI, Polri hingga BPTD Wilayah VIII Banten untuk mengoperasikan kapal saat cuaca buruk.

"ASDP terus melakukan koordinasi intensif khususnya dengan BMKG, kepolisian, TNI, dan otoritas pelabuhan setiap kali sebelum kapal ferry melakukan pelayaran agar perjalanan aman dan lancar sampai tujuan," jelasnya.

Gelombang Tinggi

Gelombang tinggi di Pelabuhan Merak, Banten

Photo :
  • Yandi Deslatama (Banten)

Sebelumnya, BMKG mengimbau aktivitas pelayaran dan nelayan di selatan Banten agar waspada gelombang tinggi mencapai empat meter untuk menghindari kecelakaan laut.

"Kami berharap nelayan dan pelaku pelayaran waspada gelombang tinggi itu," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG, Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, Tarjono, Selasa.


Gelombang tinggi di Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia pada Rabu, 21 Desember terpantau 2,50-4,00 meter. Tingginya gelombang itu karena adanya pengaruh dari siklon tropis Darian di barat daya selat Sunda.

Sedangkan, tinggi gelombang di jalur penyeberangan Merak -Bakauheni relatif aman, yaitu berkisar antara 0,50-1,25 meter.

Dengan demikian, nelayan dan pelaku pelayaran di Perairan selatan Banten dan Samudera Hindia dapat meningkatkan waspada tinggi gelombang guna menghindari kecelakaan laut.
 
"Kami minta nelayan dan pelaku pelayaran dapat mematuhi imbauan kewaspadaan gelombang tinggi," katanya.