Ikut Bangun Peradaban Masa Depan, Tanwir IMM Hasilkan 7 Deklarasi Banjarmasin

Ketum IMM Abdul Musawir Yahya dan Pengurus di Tanwir Banjarmasin
Sumber :

VIVA Nasional – Sebagai bagian dari organisasi otonom atau ortom Persyarikatan Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau IMM, bertekad untuk turut serta membangun peradaban bangsa Indonesia ke depan.

Setidaknya, itu menjadi poin hasil Tanwir ke-31, forum tertinggi kedua setelah Muktamar, di dalam IMM. Tanwir dilaksanakan 14-16 Maret 2023 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Tema ini (bergerak bersama membangun peradaban) merepsentasikan metode dan strategi IMM untuk membentuk sebuah bangsa yang berperadaban maju. IMM menyadari, sebagai bagian dari generasi muda terpelajar, tanggung jawab besar ini harus dilakukan dengan terus berkolaborasi dengan pelbagai elemen lainnya serta menggunakan banyak cara yang mengedepandakan nilai-nilai religus, intelektual dan kemanusiaan universal," jelas Ketua Umum IMM, Abdul Musawir Yahya, dalam keterangannya, Jumat 17 Maret 2023.

Pada Tanwir ini juga, menghasilkan 7 poin Deklarasi Banjarmasin. Pertama, IMM mengembangkan keintelektualan yang beroreantasi penyelesaian masalah lingkungan, kemanusiaan, keumatan, dan kebangsaan.

"Kedua, meneguhkan bahwa IMM sebagai gerakan ekonomi yang berorientasi pada kemandirian kader IMM, umat Islam, dan seluruh masyarakat Indonesia,".

Selanjutnya yang ketiga, bahwa organisasi ini sebagai gerakan politik kebangsaan. Bersifat independen memberikan solusi konstruktif, "Serta terlibat aktif dalam politik diaspora kader berbasis nilai Ikatan di ruang-ruang kekuasaan demi kemajuan bangsa,".

Keempat, bahwa IMM menjunjung hak-hak perempuan sebagai ciptaan Tuhan yang mulia dan setara. 

Sebagai yang kelima, bahwa oreantasi IMM juga penyelamatan lingkungan hidup. Untuk keberlangsungan alam dan manusia masa depan.

Selanjutnya yang keenam, adalah adaptif terhadap perkembangan dan pemanfaatan teknologi. Tetapi tetap beradab di tengah kemajuan jaman.

Ketujuh, meneguhkan bahwa Gerakan IMM merupakan motif penguatan identitas kebangsaan sekaligus kebinekaan global dalam mewujudkan ketertiban dan keamanan dunia.

Abdul Musawir menjelaskan, deklarasi ini sebagai penguatan narasi-narasi keislaman, kemuhammadiyahan dan keindonesiaan, yang diwujudkan dalam kehidupan nyata di tengah-tengah masyarakat.

"Inilah yang disebut sebagai dari narasi menuju aksi, sebab IMM meyakini, narasi tanpa aksi hanya akan membumbung tinggi kemudian hilang bagai asap. Posisi tawar anak muda IMM harus melintasi multisektor, baik formal-informal, tinggkat desa hingga dunia internasional," katanya.