Bos Travel Umrah yang Telantarkan Jemaah di Arab Saudi Ganti Nama demi Tutupi Status Residivis

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Yeni Lestari

VIVA Nasional – Bos atau pemilik travel umrah yang menipu ratusan jemaah hingga menelantarkan mereka di Arab Saudi dan tidak bisa pulang ke Tanah Air, Mahfudz Abdulah alias Abi, mengganti namanya untuk menutupi status residivisnya.

"Tersangka juga, agar tidak ketahuan [status] residivis, yang bersangkutan mengganti namanya, yakni Abi Hafidz Al-Maqdisy," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi kepada wartawan, Kamis, 30 Maret 2023.

Mahfudz ditangkap dalam kasus yang sama, saat itu travel umrahnya bernama PT. Garuda Angkasa Mandiri, pada 2016. Belakangan dia membeli perusahaan PT Naila Syafaah agar agar tidak ketahuan aksi penipuannya. PT Naila Syafaah lantas di bawah kendali penuh Mahfudz dan istrinya.

Ilustrasi ibadah haji atau umrah.

Photo :
  • U-Report

Polisi mengungkap lagi kasus penipuan dengan modus operani perjalanan ibadah umrah. Kali ini, jumlah korbannya mencapai ratusan orang.

Terungkapnya penipuan ini setelah Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Umroh Polda Metro Jaya menerima laporan dari Kementerian Agama soal adanya jemaah umrah yang tidak bisa pulang ke Tanah Air.

"Jadi, korban ini mengadu ke Konjen di Arab Saudi, aduan itu kemudian disampaikan ke Kemenag dan akhirnya sampai ke kita," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi kepada wartawan, Senin, 27 Maret.

Kementerian Agama mengaku kewalahan atau keteteran dalam mengawasi perusahaan jasa perjalanan (travel) umrah di Indonesia seiring euforia masyarakat dan mudahnya izin usaha.

Ilustrasi jemaah umrah.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Eko Priliawito

"Memang euforia jemaah, ditambah lagi dengan gampangnya izin berusaha yang sudah makin longgar, menjadikan kami juga agak keteteran," kata Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Ibadah Haji Khusus Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Mujib Roni, kepada wartawan, Kamis.

Dia mengklaim jumlah jemaah umrah pada tahun 2022 hampir mencapai 1 juta orang. Lalu, pada Maret tahun 2023 tercatat lebih dari 400 ribu orang. Panjang atau lamanya antrean ibadah haji membuat umrah jadi pilihan tersendiri bagi masyarakat. Apalagi banyak promosi paket umrah dengan harga murah yang ditawarkan oleh travel.

Situasi itu, kata Mujib, menjadikan masyarakat tergiur umrah sekalian sebagai semacam kompensasi dari antrean panjang untuk beribadah haji.