Cuaca Tak Menentu Rugikan Petani Indonesia

Petani memanen timun suri, buah yang laku keras di bulan puasa
Sumber :
  • Antara/ Arif Firmansyah

VIVAnews - Cuaca tidak menentu di Indonesia beberapa bulan terakhir dikeluhkan para petani. Menteri Pertanian Suswono menyatakan, dampak buruk dari cuaca tak menentu dirasakan petani, karena banyak hasil panen yang rusak.

"Mereka harus menelan pil pahit karena banyak yang gagal panen, karena rusak oleh cuaca buruk," kata Menteri Pertanian Suswono kepada VIVAnews, di Bali, Selasa 13 Juli 2010.

Tidak hanya petani, efek dari cuaca yang tidak menentu ini adalah masyarakat yang merasakan naiknya harga bahan pokok yang secara otomatis melambung tinggi.

"Masalah cuaca ini menyebabkan harga mengalami peningkatan, itu karena barang yang dihasilkan sedikit, karena rusak oleh cuaca yang tidak menentu," tuturnya.

Di sisi lain peningkatan harga pangan berdampak juga pada inflasi. Jadi, naik turunnya harga bahan pokok di Indonesia, masih bergantung pada kondisi cuaca dan iklim.

"Di Indonesia, kita masih bergantung pada kondisi iklim, kalau cuaca baik maka produksi bagus, begitu pun sebaliknya," tutur dia.

Mengatasi itu, pemerintah melakukan penanggulangan dengan lebih memfungsikan penyuluhan.

"Jika gagal panen, penyuluh dari tiap daerah nantinya melapor ke Dinas, kemudian dicarikan tindakannya, dan bila belum mampu baru akan dilaporkan pihak Kementrian," jelasnya menutup pembicaraan.

Laporan : Peni Widarti | Bali