Pengusaha Kapal Diminta Bisa Turunkan Tarif untuk Bantu Warga Bawean Korban Gempa

Tim BPBD Jatim mendirikan tenda darurat untuk pengungsi di Pulau Bawean, Gresik, setelah gampabumi Tuban.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Gresik - Bencana gempa yang melanda Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, belum lama ini menyisakan pilu bagi warga terdampak. Sejumlah kepala desa hingga tokoh Bawean meminta pengusaha kapal bisa turunkan tarif tiket pasca bencana gempa yang melanda Bawean.

Salah satu tokoh Bawean yang menyuarakan adalah politikus Golkar Yahya Zaini. Dia juga minta agar pemerintah daerah bisa menambah jadwal kapal dari sebelumnya agar mempermudah jalur menuju Bawedan.

"Sudah sepatutnya pengusaha kapal membantu meringankan beban masyarakat Bawean, dengan menurunkan tarif tiket untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang terkena bencana," kata Yahya, Minggu, 31 Maret 2024.

Yahya menyarankan agar manajeman kapal rute Gresik-Bawean dan sebaliknya bisa prioritaskan santri yang hendak pulang kampung. Ia menyampaikan seperti itu karena santri biasanya terkatung-katung di Gresik jelang mudik lebaran. Hal itu karena alasan kesulitan mendapat tiket kapal.

"Dengan kondisi seperti ini, kami harap Pemda Gresik menambah jadwal operasi kapal dari sebelumnya. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, dan untuk membantu pengiriman bantuan logistik terhadap warga terdampak bencana gempa," lanjut Anggota DPR RI tersebut.

Politikus Golkar sekaligus Anggota DPR RI Yahya Zaini

Photo :
  • Istimewa

Hal senada dilontarkan Kepala Desa Grejek, Tambak, Bawean, Murtazam, yang mendesak pengusaha kapal bantu dengan meringankan tarif tiket kapal. Dia menuturkan permintaan itu karena kondisi warga Bawean yang tengah dilanda bencana alam.

"Menurunkan tarif tiket kapal untuk sementara waktu, tidak akan membuat manajeman kapal bangkrut. Tentu ini bagus untuk membantu masyarakat yang tengah kesulitan," jelas Murtazam.

Adapun Sekretaris Desa (Sekdes) Dekatagung, Kecamatan Sangkapura, Bawean, Ahmadi Amir, turut menyuarakan agar pengusaha kapal beri keringanan bantuan kemanusiaan terhadap warga Bawean. Diharapkan  bantuan itu bisa dilakukan hingga kondisi Bawean stabil seperti semula. Dia mengingatkan agar pengusaha kapal tak hanya memikirkan mencari untungnya.

“Saya harap pengusaha kapal membantu dengan menurunkan tarif tiket kapal untuk membantu masyarakat Bawean yang sedang kesulitan ekonomi. Saya juga berharap di momen jelang lebaran ini, manajeman kapal memprioritaskan santri yang hendak pulang kampung," kata Ahmadi.

Lalu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean, Muhammad Fauzi Rauf, juga bersuara dengan menyampaikan saran agar kapal penumpang Bawean-Gresik dan sebaliknya bisa menurunkan tarif tiket kapal. Dia menuturkan hal itu bagus juga untuk KM Express Bahari maupun KMP Gili Iyang yang biasa beroperasi menuju Bawedan.

"Ini saatnya ikut membantu meringankan beban masyarakat yang sedang kesulitan. Mungkin Pemda Gresik bisa membantu memberikan subsidi tarif tiket kepada warga Bawean yang akan mudik," kata Fauzi.

Fauzi bilang kebijakan itu bisa berlaku sampai dengan masa status tanggap darurat bencana gempa Bawean selama 21 hari. Kebijakan tanggap darurat itu berlaku sejak 22 Maret hingga 11 April 2024. Kebijakan ini telah ditetapkan dan diputuskan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.