Struk Warung Nasi Padang di Saku Jasad Syarif

Polisi menunjukkan wajah pelaku bom bunuh diri di Cirebon
Sumber :
  • ANTARA/Rosa Panggabean

VIVAnews -- Muchamad Syarif tewas mengenaskan usai meledakkan dirinya di tengah Salat Jumat di Masjid Az Dzikra, kompleks Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, 1 April 2011.

Tubuh bagian atas Syarif hancur, perut terburai, namun celana hitam lima lapis yang ia pakai masih utuh. Di saku celana, Polri menemukan petunjuk.

"Struk rumah makan Padang, dia makan di situ sebelum eksekusi," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Anton Bahrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Senin 18 April 2011.

Namun, Anton enggan menyebutkan di rumah makan Padang mana Syarif makan. Anton hanya mengatakan Syarif diduga makan  sendirian. "Dia pesan sendirian," kata dia.

Mabes Polri memastikan Syarif sebagai pelaku aksi bom bunuh diri pada Jumat 15 April 2011 yang lalu. Tak hanya jadi satu-satunya yang tewas dalam insiden itu, aksi  Syarif menyebabkan 30 orang lainnya mengalami luka-luka terkena paku, baut, mur yang terlontar liar dari bom rakitan. Termasuk Kapolresta Cirebon, AKBP Herukoco.

Polisi, kata Anton menduga Syarif tak bekerja sendirian. Sampai saat ini, polisi masih menelusuri jaringan yang mendukung Syarif. Sejumlah saksi diperiksa untuk mengungkap aksi Syarif itu. "Sebanyak 30 saksi diperiksa," kata Anton.

Sebelum melakukan aksi paripurnanya, menjadi bom hidup, nama Syarif cukup dikenal di kalangan kepolisian. Dia tercatat pernah ikut aksi penyerangan Ahmadiyah di Manis Lor, Kuningan pada 29 Juli 2010.

Syarif juga terlibat dalam perusakan Alfamart, buntut razia minuman keras. Syarif dan sepuluh orang dari organisasi massa di Cirebon ditetapkan sebagai tersangka.

Tak hanya itu, polisi juga mencatat Syarif terlibat pembunuhan seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kopral Kepala Sutejo tewas pada 3 April 2011 lalu di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Cirebon. (SJ)