Panglima TNI: Kasus Papua Tak Terkait OPM

Laksamana TNI Agus Suhartono
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, menegaskan bahwa aksi penyerangan bertubi-tubi di Provinsi Papua hanya untuk mencari perhatian karena tidak disertai adanya tuntutan dari kelompok penyerang.

"Saya kira kelompok bersenjata itu mencari perhatian saja," kata Agus di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Kamis 4 Agustus 2011.

Tetapi dia belum bisa memastikan bahwa serangan-serangan itu terkait dengan Organisasi Papua Merdeka atau OPM. "Tidak bisa dikaitkan langsung seperti itu," kata Agus.

Menurut dia, di Papua banyak terdapat kelompok-kelompok pergerakan. Sedang pelaku penyerangan di beberapa tempat kemarin diduga dari kelompok yang berbeda.

Agus tidak bisa menyebutkan satu per satu kelompok penyerang di Papua. "Ada beberapa kelompok. Masing-masing punya kekuatan sendiri-sendiri dan punya tujuan masing-masing," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut ini.

Soal motif, Panglima menduga masih seputar masalah kesejahteraan. Sejauh ini kondisi Papua dinilai sudah kondusif pasca-kerusuhan kemarin. "Ya itu kan bunga-bunganya kehidupan, saya kira seperti itu," kata dia.

Agus mencontohkan, kerusuhan tidak hanya terjadi Papua saja. Tapi juga di tempat lain. "Di Makassar, kemarin di Madura ada polisi meninggal, sama juga kan," kata dia.

Menurut Agus, kalau menggunakan senjata melawan aparat itu bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Belakangan ini, penembakan yang diduga dilakukan OPM terjadi tiga kali. Pertama, pada 25 Mei di Pasar Distrik Illu, Puncak Jaya, korbannya adalah Sertu Kamaruzzaman. Kamaruzzaman mengalami luka di kepala.

Selanjutnya, Pratu Kadek Widana yang ditembak orang tak dikenal yang diduga OPM pada 5 Juli 2011. Terakhir adalah Pratu Heiberde menjadi korban penembakan pada 12 Juli 2011 di Puncak Jaya.