Bom Solo: Jemaat Gereja Kepunton Doa Bersama

korban ledakan bom solo
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVAnews – Jemaat Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, semalam menggelar doa bersama di auditorium gereja, pasca ledakan bom bunuh diri di gereja tersebut.

“Tadi malam ada doa bersama yang dipimpin oleh Pendeta Jonathan Jap Setiawan. Itu merupakan doa bersama yang pertama kali digelar setelah ledakan bom,” kata satpam Gereja Kepunton, Suharto, kepada VIVAnews Selasa 27 September 2011.

Menurutnya, ada sekitar 70 jemaat yang mengikuti acara doa bersama itu. Doa dilakukan di auditorium yang merupakan bangunan baru di Gereja Kepunton. Auditorium itu terletak di sayap barat gereja. “Itu karena gerejanya sendiri masih ditutup untuk penyelidikan polisi. Jadi doa bersama dilakukan di bangunan baru,” ujar Suharto.

Ia menambahkan, doa tersebut bertujuan untuk meminta keselamatan. “Acara itu memang dilakukan secara mendadak,” imbuh Suharto.

Terkait Cirebon

Minggu, 25 September 2011, bom meledak di Gereja Kepunton. Saat itu gereja sedang dipenuhi jemaat yang mengikuti kebaktian sesi kedua. Pelaku pemboman tewas di tempat.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam konferensi persnya enam jam setelah bom meledak, mengungkapkan bahwa hasil investigasi sementara dari pihak kepolisian menunjukkan aksi teror di Solo memiliki benang merah dengan aksi teror di Cirebon lima bulan lalu.

Tanggal 15 April 2011 lalu, bom bunuh diri juga meledak di Masjid Adz-Dzikro Mapolresta Cirebon, Jawa Barat. Masjid saat itu dipenuhi petugas kepolisian yang baru saja menunaikan salat Jumat. Juru Bicara Polri, Komisaris Besar Pol. Boy Rafli Amar, mengakui adanya kemiripan antara pelaku bom Solo yang tewas di tempat, dengan salah satu buron bom Cirebon.

“Iya, mirip secara fisik. Kita duga kuat pelaku terkait bom Cirebon. Kita pernah merilis 5 orang yang masuk Daftar Pencarian Orang bom Cirebon. Dia salah satunya,” kata Boy. Polisi kini telah rampung mengidentifikasi pelaku. Namun mereka belum mengeluarkan pengumuman resmi terkait hasil identifikasi tersebut.

Laporan: Fajar Sodiq | Solo