Seminggu Usai Dibom, Ibadah Digelar di GBIS

korban ledakan bom solo
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVAnews - Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) hari kembali dibuka pasca aksi bom bunuh diri yang terjadi Minggu 25 September 2011 lalu. "Sudah dari pagi tadi ada kebaktian, saat ini masuk ibadah raya kedua," kata Kapolsek Jebres, Kompol I Wayan Sudita, saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu 2 Oktober 2011.

Penjagaan, dia menambahkan, dilakukan sama seperti pasca tragedi peledakan hari pertama. "Pengamanan rutin dari polsek, ada satu regu dengan 10 personel, dipimpin satu perwira. Hari ini, secara situasional, kami diperkuat dari Polres, satu unit polisi berpakaian preman dan satu unit Pengendalian Massa," tambah dia.

Sejauh ini, ibadah berjalan lancar. Banyak jemaat yang mendatangi gereja. Apakah mereka masih trauma?

"Dari yang saya lihat, wajah mereka tidak memancarkan trauma," tambah Kapolsek.

Dia menambahkan, garis polisi yang dipasang di gereja telah dicopot tadi malam. "Kurang lebih pada pukul 20.30 WIB, sudah dicopot oleh tim investigasi. Kami dari Polsek diberi tahu bahwa police line telah dilepas dan gereja bisa digunakan kembali untuk beribadah," tambah dia.

Pengamanan di gereja masih ketat. "Kami bersama-sama dengan potensi masyarakat lain yang ada, dari Banser, Linmas, Polres semaksimal mungkin berjaga, sampai ada analisa dari pimpinan, bisa colling down," kata Wayan Sudita.

Minggu pekan lalu, 25 September 2011, pada pukul 10.55 WIB, seorang pria meledakkan diri di pintu masuk gereja. Pelaku tewas dengan kondisi perut hancur. Sebanyak 24 jemaat gereja mengalami luka-luka, ringan sampai parah. Ada jemaat yang terkena serpihan bom di otak dan kandung kemih.

Polisi mengumumkan pelaku adalah Ahmad Yosepa Hayat. Dia adalah satu dari lima buronan kasus peledakan bom bunuh diri di masjid Mapolresta Cirebon, April 2011 lalu. (kd)