Polisi: Bisa Saja Surat Itu Hanya Mengaku OPM

Penurunan bendera Bintang Kejora milik OPM di Papua beberapa waktu silam.
Sumber :
  • VIVAnews/Banjir Ambarita

VIVAnews - Meski sudah ada pengakuan untuk yang kedua kalinya dari Wakil Komandan Operasi Organisasi Papua Merdeka (OPM) bahwa mereka yang melakukan serangkaian teror di Puncak Jaya serta pembunuhan dan perampasan senjata Kapolsek Mulia Komisaris Pol Anumerta Dominggus Awes, polisi masih tetap tak percaya.

"Nanti kami akan lihat, kalau pengakuan saja tidak cukup," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Saud Usman Nasution, ketika dihubungi VIVAnews.com, Sabtu 29 Oktober 2011.

Saud mengatakan, ada kemungkinan yang mengirimkan pesan pengakuan itu adalah kelompok orang yang mengaku-ngaku OPM.

"Belum tentu itu mereka (OPM), kalau benar ya kami akan proses. Tapi sekarang kami akan cari bukti-bukti dulu," terang dia.

Sebelumnya, dua pucuk surat dari orang yang mengaku OPM pimpinan Purom alias Okinak Wondatelah dikirimkan ke Polres Puncak Jaya dan Bupati Kabupaten Puncak Jaya Lukas Enembe.

Kedua surat itu berisi pengakuan atas serangan yang terjadi di Puncak Jaya serta penyerangan kepada Kapolsek Mulia.

Sementara, meski sudah dikirim anggota Brimob dari Kelapa Dua sebanyak 170 personel dan 110 anggota polisi dari Polda Kalimantan Timur namun penembakan itu masih saja terus terjadi. Apa alasannya?

"Karena memang gerombolan ini sangat menguasai medan, mereka banyak di hutan sedangkan anggota kami masih menyesuaikan diri di medan yang sulit itu," tambahnya.

Meski demikian, kata Saud polisi masih melakukan upaya-upaya untuk mengamankan masyarakat dari serangan kelompok tak dikenal itu. (umi)