SBY Terima Penghargaan PBB

Konpers PD di Cikeas
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/ Abror Rizki

VIVAnews - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan penghargaan untuk penanggulangan resiko bencana alam kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada sela-sela KTT ASEAN di Bali, Sabtu 19 November 2011. Penghargaan diberikan karena prioritas SBY yang besar terhadap upaya pengurangan resiko bencana.

Penghargaan berupa thropy dari International Strategy for Disaster Reduction (ISDR), sebuah badan penanggulangan bencana PBB, tersebut diberikan secara langsung oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon kepada SBY. Menurut ISDR, SBY adalah kepala negara pertama yang menerima gelar Global Champion of Disaster Risk Reduction tersebut.

"Baru beberapa minggu menjabat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dihadapkan dengan bencana terbesar dalam sejarah Indonesia (tsunami Aceh). Dia langsung memerintahkan pembentukan manajemen resiko Indonesia," kata kepala ISDR, Margareta Wahlstrom.

Indonesia merupakan contoh bagaimana sebuah negara memanajemen penanganan bencana. Margareta mengatakan, Indonesia menyelaraskan penanganan bencana dengan prioritas pengembangan yang lainnya, dengan tujuan untuk memperkuat ketahanan komunitas dan individu.

Hal ini, lanjutnya, dapat dicontoh oleh negara-negara yang saat ini tengah dilanda bencana banjir dan gempa bumi. "Respon terhadap bencana, pemulihan pasca-bencana, dan pengurangan resiko bencana diberikan porsi yang seimbang dalam kepentingannya, dan negara ini lebih siap untuk bencana kecil maupun besar," jelas Margareta.

Menurut pernyataan ISDR, SBY merupakan presiden pertama di dunia yang mengadaptasi cetak biru pengurangan resiko bencana, atau yang dikenal dengan nama Hyogo Framework for Action 2005-2015: Building Resilience of Nation dan Communities in Disaster, menjadi sebuah rencana nasional.

"Menindaklanjuti perannya sebagai Global Champion, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan terus memberikan nasehat dan mendorong pentingnya pengurangan resiko bencana, terutama bagi sekolah dan rumah sakit," tulis pernyataan tersebut. (sj)