Jenazah Awak Pesawat Cessna Ditunggu Keluarga

Pilot Partogi Sianipar, semasa hidup
Sumber :
  • Dokumen Pribadi

VIVAnews – Keluarga almarhum Partogi Sianipar, instruktur pilot Cessna 172 milik PT Nusa Flying International School yang ditemukan jatuh di Gunung Ciremai, saat ini telah berkumpul di rumah duka di Vila Lampiri Indah RT 02 RW 02 Kelurahan Jati Bening Baru, Pondok Gede.

“Keluarga besar yang ada di sekitar Jakarta maupun dari Sumatera Utara, sebagian telah menuju ke sini,” ujar paman Partogi, Pikir Sianipar, Selasa 29 November 2011. Menurutnya, Partogi ada tipe orang yang bertanggung jawab dan tidak mau menyusahkan orang lain.

“Kalau ada masalah, dia berusaha memecahkan sendiri masalahnya, tidak mau bebanin orang lain walaupun ada masalah,” kata Pikir. Partogi Sianipar lahir pada 19 Januari 1986. Selepas lulus SMA, Partogi sempat kuliah di Universitas Bina Nusantara.

Partogi tertantang untuk menjadi pilot setelah melihat kakaknya, Parintar Sianipar, yang menjadi pilot di Sriwijaya Air. Tiga tahun lalu, Partogi pun memutuskan untuk mengambil sekolah penerbangan di Nusa Flying International. Saat ini, ia pun menjadi salah satu instruktur di Nusa Flying International School.

Berdasarkan Pantauan VIVAnews, kerabat dekat Partogi telah berdatangan ke rumah duka. Beberapa karangan bunga juga tampak di sana. Kakak Partogi, Imelda Sianipar yang bermukim di Jepang, pun telah pulang sejak seminggu lalu, setelah mendengar kabar hilangnya pesawat yang ditumpangi adiknya tersebut. Partogi sendiri adalah bungsu dari tiga bersaudara.

Tidak Menuntut

Saat ini, tampak beberapa orang yang sedang mendirikan tenda di rumah Partogi. Keluarga juga tampak  memantau berita di televisi sembari menunggu kabar evakuasi jenazah.

Pikir mengatakan, atas nama keluarga, mereka mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berupaya keras mencari jasad walaupun agak terlambat. “Kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang ikut andil. Apalagi kami lihat medannya pun sangat sulit,” kata Pikir.

Ia juga mengemukakan, pihak keluarga tidak akan menuntut Nusa Flying International School, walaupun mereka agak kecewa. Menurutnya, pihak keluarga sudah ikhlas melepas kepergian Partogi. “Ini musibah. Walau agak kecewa, tapi kita sudah ikhlas. Kami bersyukur semua korban ditemukan. Bagaimana pun kondisinya, kami serahkan kepada Yang Maha Kuasa,” ujar Pikir.

Sementara keluarga besar Partogi berkumpul di rumah Partogi, orang tua Partogi, Pieter Sianipar dan Murida Sitorus, masih berada di lokasi jatuhnya pesawat di Gunung Ciremai, Desa Argapura, Majalengka, Jawa Barat. “Ibu, ayah, dan salah satu omnya ada di sana, sedangkan keluarga lainnya menunggu kabar dari mereka,” ujar Pikir. (ren)