Paskah Bantah Ketemu Miranda Lewat Nunun

Paskah Suzetta
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Terpidana kasus cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Paskah Suzetta membantah ada pertemuan antaradirinya dengan Miranda Goeltom melalui Nunun Nurbaetie.

"Bahwa tidak ada pertemuan, memperkenalkan saya dan beberapa kawan dengan Ibu Miranda, oleh Ibu Nunun," kata Paskah di kantor KPK, Jakarta. Jumat, 30 Desember 2011.

Mantan Kepala Bappenas ini mengaku sudah mengenal Miranda sejak tahun 1999. Karena saat itu Miranda sudah menjadi Deputi Gubernur BI. "Jadi nggak ada pertemuan atas inisiatif Ibu Nunun, buat apa kami dikenalin, jadi keterangan itu tidak benar. " terangnya.

Selain itu, Paskah yang dicecar 21 pertanyaan oleh penyidik KPK menilai kehadiran Nunun saat ini sudah terlambat. Karena apabila Nunun sudah dihadirkan sebelumnya, Paskah meyakini ia tidak akan mungkin dijerat dengan pasal 5 ayat 1 tentang menerima suap.

"Terlambat sebetulnya sejak awal DPP Golkar sudah menyampaikan bahwa konstruksi hukum dalam perkara travel cek tidak sesuai  dengan UU. Sehingga lebih kepada pemaksaan untuk mengalihkan isu dari perkara yang sekarang mulai terbuka. Ini pengalihan isu," ujarnya.

Sebelumnya, kuasa hukum Nunun Nubaetie mengungkapkan tersangka suap cek pelawat itu mengaku memperkenalkan Miranda Swaray Goeltom ke empat angggota DPR periode 1999-2004. Perkenalan dilakukan sebelum pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.

"Dikenalkan kepada empat anggota dewan. Ada Endin, Udju, Hamka, dan pak Paskah," kata pengacara Nunun, Mulyaharja, di Jakarta, Kamis 29 Desember 2011.

Menurut Mulyaharja, Nunun mengenal empat anggota dewan tersebut lantaran memiliki hubungan satu etnis yakni komunitas Sunda. "Ibu Nunun itu kan dari Sunda, biasa berkumpul dengan komunitas Sunda, di situ ada anggota-anggota dewan," ucapnya.

Ia menjelaskan, kepada penyidik KPK Nunun juga mengaku bahwa Miranda pernah meminta bantuan kepadanya agar bisa menang dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004.

"Sebelum pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia, pihak MG pernah meminta ibu agar diperkenalkan dengan anggota DPR untuk tujuan pemilihan DGS (Deputi Gubernur Senior) BI tahun 2004," tuturnya.

Mulyaharja menambahkan pertemuan antara Nunun dan Miranda terjadi sebelum pemilihan oleh Komisi Perbankan DPR. Sedangkan yang berinisiatif menggelar pertemuan tersebut adalah Miranda.(umi)