Meinisa Bocah Korban Longsor Banjarnegara Sedih Batal Terima Rapor
Jumat, 19 Desember 2014 - 13:58 WIB
Sumber :
- Dwi Royanto (Semarang)
VIVAnews
- Jumat pagi, langit di atas Desa Ambal, Karangkobar, Banjarnegara, masih mendung. Namun keramaian di dapur umum Palang Merah Indonesia (PMI) sudah terlihat. Rupanya aktivitas memasak relawan dilakukan di SDN 1 Ambal, Karangkobar, yang biasa dijadikan kegiatan belajar mengajar anak-anak.
Meinisa (10 tahun) justru tak tampak mengenakan seragam sekolah seperti anak-anak lain. Raut muka musam terpancar benar di wajahnya, gadis kecil kelas 5 SD Ambal 1 itu. Ia mengaku kecewa karena aktivitas belajarnya terganggu sejak bencana terjadi.
Baca Juga :
Ike (29 tahun), ibu Nisa, mengatakan seharusnya Nisa menerima rapor hari ini. Namun, pihak sekolah belum memberikan kabar kepada orang tua murid kapan jadwal pasti pembagian rapor anaknya.
"Biasanya hari ini (menerima rapor), besok ngembaliinnya. Sudah satu minggu anak saya enggak sekolah. Pihak sekolah bilang, jangan sekolah dulu karena sekolah buat posko," ujar Ike.
Kendati demikian, sejak diliburkan selama satu minggu, siswa di SD Ambal tidak diberikan kegiatan khusus sehingga anak-anak murni libur meski belum saatnya.
"Ya, sedih, tapi karena bencana gimana lagi, enggak bisa diapa-apain. Namanya ujian," ujar Ike, yang berprofesi sebagai pedagang toko kelontong.
Menurutnya, selama menjadi siswa di SD Ambal, putri satu-satunya itu tergolong siswi yang cerdas dan penurut. Nisa bahkan selalu mendapatkan peringkat dua sejak kelas 1 SD hingga kelas 5. "Kemarin saja ikut lomba mainan anak-anak, dan dapat juara satu," katanya.
Kepala Sekolah SD Ambal 1, Suparyo, mengatakan bahwa sejak longsor pada Jumat pekan lalu, aktivitas di sekolahnya lumpuh total. Bahkan, pembagian rapor yang seharusnya pekan ini harus ditunda.
"Seharusnya tanggal 20 kita bagikan. Tapi karena sekolah masih digunakan hingga tanggal 21 dan ada penambahan waktu. Maka belum tahu sampai kapan, " kata Suparyo.
Pembagian rapor akan dilakukan di awal semester dua kira-kira pada 5 Januari 2015. "Jadi, sekarang kegiatan sekolah anak diliburkan, hanya guru-guru masuk untuk menyelesaikan rapor," Suparyo menambahkan.
Baca berita lain: