Ungkap Penyebab Kematian, DVI Autopsi Kopilot AirAsia

Satu Jenazah AirAsia Dikenali Chung Huei Warga Malaysia
Sumber :
  • Tudji Martudji/Surabaya

VIVA.co.id - Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara, Polda Jawa Timur menindaklanjuti hasil autopsi jenazah kopilot pesawat AirAsia QZ8501, Remi Emmanuel Plesel, ‎46 tahun, ke penyidik laboratorium forensik Mabes Polri.

Ketua Tim DVI, Kombes Pol Budiyono, menyebut, ini dilakukan sebagai bahan penyelidikan. Selain terkait penyebab kematian, juga sebagai bahan mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan.

Ditambahkan dia, tugas utama Tim DVI hanya fokus pelaksanaan identifikasi yang kemudian diserahkan ke labfor Mabes Polri atau Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT).

"Sesuai janji kami, sudah dilakukan autopsi dan kami periksa secara lengkap luar dan dalam. Artinya itu sudah termasuk autopsi terkait penyebab kematian," katanya.

Autopsi dilakukan juga untuk mengetahui apakah sebelumnya jenazah menggunakan narkoba atau tidak. "Kami masih ambil contoh seperti lambung, liver serta bagian tubuh yang lain, itu untuk pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Terkait hasilnya, pihaknya belum bisa memberikan keterangan karena masih tahap pengambilan contoh bagian tubuh jenazah. Kemudian diserahkan ke labfor Mabes Polri.

"Hari ini baru ambil sampelnya dan diserahkan ke labfor, nanti akan sampai ke tim. Untuk kepentingan penyidikan, kami tidak bisa sampaikan ke publik," katanya.

Sebelumnya, Tim DVI RS Bhayangkara Polda Jatim berhasil mengidentifikasi jenazah kopilot pesawat AirAsia QZ8501, dari pakaian yang masih terpakai, yang tertera simbol AirAsia dan pangkat di pundak. Serta kecocokan data primer gigi serta kesesuaian umur dan jenis kelamin. (art)

Baca juga: