Kisah Pasangan yang Lolos dari Insiden Bus Sang Engon

Kecelakaan bus Sang Engon.
Sumber :
  • VIVA/ Dwi Royanto

VIVA co.id - Insiden maut yang menimpa bus Sang Engon jurusan Bojonegoro, yang terguling di tol Semarang, menyisakan cerita dari pasangan suami isteri. Keduanya adalah Istiqomah, dan suaminya yang merupakan bagian dari 67 penumpang lain.

Sebuah keajaiban bagi Istiqomah yang bisa lolos dari kecelakaan yang terjadi pada Jumat, 20 Februari 2015 siang itu. Istiqomah adalah satu dari 52 orang yang berhasil keluar dari maut, saat bus bernopol B 7222 KGA itu tergelincir lalu terjun ke lereng tebing tol Jangli, Jatingaleh, Semarang.

Saat dirawat di ruang Flamboyan, RS Bhayangkara Semarang, Isti panggilan akrabnya mengaku, selamat setelah berjibaku dalam bus sempit setelah terguling dahsyat.

"Saya merangkak untuk bisa keluar dari dalam bus. Pecahan kaca di dalam bus saya lewati. Kejadian itu begitu cepat, " kata warga Desa Sukorejo, Bojonegoro, Jawa Timur.

Terkena pecahan kaca

Istiqomah mengaku perlu tenaga dan kesabaran ekstra, untuk bisa keluar dari dalam bus yang menewaskan 16 penumpang itu. Dibantu suaminya, Istiqomah yang awalnya duduk di kursi sebelah kiri nomor tiga belakang terus mencari jalan keluar. "Iya di sebelah kiri nomor tiga dari belakang, " kenang dia.

Dikatakan, saat kejadian yang sangat cepat itu, masih terngiang di benaknya suara takbir puluhan penumpang yang pecah seketika. Diikuti suara minta tolong yang terdengar ramai. "Saat bus terguling, suara takbir ramai terdengar," katanya.

Saat keluar, ia bahkan tak merasakan pecahan kaca ada yang menusuk perutnya. "Saya pegangan pecahan kaca sampai tidak terasa karena saya panik," imbuhnya sembari menambahkan, rombongannya berangkat dari pengajian di Pekalongan, sejak Kamis, 19 Februari 2015, pukul 16.00 WIB.

Sulit dievakuasi

Kini Istiomah dan suaminya harus menjalani perawatan di RS Bhayangkara Semarang. Dia bahkan menjadi saksi hidup tentang insiden berdarah yang menewaskan 16 orang korban tewas, dari pengajian Jumat Kliwonan di Pekalongan.

Seperti diketahui, Bus Sang Engon  bernopol B 7222 KGA yang membawa total 67 tersebut, terguling ke dinding jurang di Lingkar Tol Jangli pada Jumat, pukul 13.00 siang.

Para penumpang berangkat dari Bojonegoro tepatnya Desa Dander sejak Kamis. Mereka datang ke pengajian Habib Lutfi di Pekalongan dan bermaksud kembali ke Bojonegoro pada Jumat siang.

Petugas tim gabungan dari Kepolisan, SAR dan BPBD setempat sempat kesulitan melakukan evakuasi, karena posisi atap bus menempel tepat di dinding jurang. Evakusi berhasil dilakukan, setelah petugas  menerjunkan alat berat guna menderek badan bus.

Baca juga: