Putri Gus Dur: Hukuman Mati Bukan Solusi Darurat Narkoba

Alissa Wahid, putri Presiden Gusdur
Sumber :
  • VIVAnews/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id - Putri sulung mendiang mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, mengaku tak setuju dengan penerapan hukuman mati bagi pengedar atau gembong narkoba.

Menurut dia, hukuman mati bukan solusi guna mengatasi darurat narkoba atau peredaran bisnis narkotik di Tanah Air. Dia menilai, biang masalahnya adalah lemahnya penegakan hukum di Indonesia. Dia mencontohkan betapa bisnis narkoba masih dapat dikendalikan seorang terpidana dari dalam lembaga pemasyarakatan.

"Bukan hukuman mati yang menjadi solusi masalah itu (pergerakan bisnis narkoba di balik sel), tetapi perbaiki internal hukum Indonesia. Pelaku melakukan hal itu berarti ada yang salah dalam sistem keamanan di penjara," kata Alissa dalam acara peringatan hari perempuan sedunia di Jakarta Pusat, Kamis, 5 Februari 2015.

Alissa menilai, jika ingin tegas menerapkan hukuman mati, harus memperbaiki sistem hukum seperti penjara, peradilan, dan aparat penegak hukum. Jika semua sudah baik, hukuman mati tak perlu lagi karena membuat orang takut dan jera melakukan kejahatan di Indonesia.

Kakak kandung Zanubah Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid itu meminta pemerintah mengkaji ulang penerapan hukuman mati terhadap kejahatan apapun, termasuk narkoba.

"Dengan adanya hukuman mati, Indonesia nantinya akan kesulitan membantu WNI (warga negara Indonesia) yang terjerat hukuman mati di luar negeri."


Baca juga: