SBY Sindir Revolusi Mental Presiden Jokowi

Presiden Jokowi saat menerima kunjungan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo

VIVA.co.id - Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan sebelum presiden Joko Widodo mengenalkan revolusi mental, konsep itu sudah lama digaungkan sejak abad ke-18.

Hal itu diungkapkan SBY saat berpidato di Aula Universitas Nasional, Sabtu 25 April 2015. Menurut SBY, revolusi yang digaungkan Jokowi itu sudah ada sejak era masa lalu termasuk dalam ajaran Karl Marx, tokoh Marxisme dunia.

"Revolusi mental itu sebenarnya sudah hidup di abad ke-18, ketika tiga tokoh besar di Jerman, Karl Max, Friedrich Hegel, dan Friedrich Engels yang kita kenal dengan ajaran Marxisme yang memunculkan Komunisme," kata SBY.

Lebih lanjut SBY mengatakan bahwa ajaran revolusi mental yang dianut oleh Marxisme itu mengajarkan untuk menolak sebuah penindasan. Secara tidak langsung, SBY menganggap revolusi mental yang diagungkan presiden Jokowi semasa kampanye bukanlah hal baru.

Namun SBY juga tak membantah bahwa ada yang berbeda antara revolusi mental ala presiden Jokowi dengan para tokoh dunia tersebut.

"Berbeda dengan yang dicetuskan oleh Marx, revolusi mental yang dimaksud Pak Jokowi itu mengubah karakter, itu saya setuju 100 persen. Revolusi tak harus melewati pertumpahan darah," jelas pria kelahiran Pacitan ini.