Pelajar SD Gunakan Wayang untuk Belajar Politik

Wayang dijadikan media belajar politik.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Daru Waskita
VIVA.co.id -
Meski belum mempunyai hak pilih, namun belajar demokrasi dan politik akan lebih baik dilakukan pada usia dini. Salah satu media yang bisa digunakan adalah pementasan wayang kulit.


Dengan pendidikan politik pada usia dini, seseorang akan dapat menggunakan hak pilihnya secara baik ketika sudah mempunyai hak pilih. Metode inilah yang dilakukan oleh para pelajar Sekolah Dasar Seropan, Desa Munthuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyalarta.


Agar menjadi daya tarik tersendiri bagi para siswa maka pendidikan politik yang berkerja sama dengan program kreativitas mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu dikemas dalam sebuah pementasan wayang. Semua siswa terlibat secara aktif dalam pementasan wayang baik itu jadi pengrawit ataupun jadi dalang.


Putri Ramadhani selaku koordinator PKM UMY mengatakan kalau tokoh wayang ini bersifat tokoh rekaan yang dalam lakonnya menceritakan sebuah pemilihan kepala daerah. Ada petugas TPS, pemilih, KPU, serta calon kepala daerah.


"Lewat media wayang hal perlu disampaikan adalah pentingnya warga untuk tidak melakukan
money politics saat pemilu karena ini akan menodai pesta demokrasi," kata Putri, Sabtu, 6 Juni 2015.

Sebelum pementasan wayang, kata Putri, siswa juga telah melakukan workshop pembuatan wayang.


"Apa yang dilakukan mahasiswa UMY ini tentu akan sangat berarti bagi para siswa terkait pendidikan politik," ujar Kepala Sekolah Dasar Seropan, Wagiran.


Bahkan ke depan, Wagiran berharap siswa SD Seropan akan jadi penentu kebijakan. Kemudian menjadi orang-orang yang selalu mengindahkan peraturan yang berlaku dalam suatu pemilihan umum.