Penipuan Umrah Marak, Korban Banyak dari Desa

Ratusan Jemaah Haji Menanti Keberangkatan Kepulangan ke Tanah Air
Sumber :
  • VIVAnews/Umi Kalsum
VIVA.co.id
- Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, menyebut tingginya kasus penipuan biro umrah ilegal terjadi karena banyaknya kasus-kasus jemaah yang tersangkut persoalan. Salah satunya, disebabkan perubahan tipologi atau tipe jemaah.


Dijelaskannya, jika dulu jemaah umrah kebanyakan berasal dari kalangan menengah atas dan perkotaan, dewasa kini kalangan menengah bawah dan pedesaaan pun sudah mulai banyak yang menunaikan ibadah umrah.


"Keterbatasan wawasan jemaah kita yang mungkin berasal dari pedesaan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu dan menjadi objek penipuan," kata Lukman di Jakarta, Senin, 29 Juni 2015.

Ia memperkirakan, jumlah jemaah umrah ke depan pun diprediksi akan terus mengalami lonjakan, akibat ada peraturan pembatasan haji satu kali.

Mengantisipasi pelanggaran dan memberi rasa aman dan kepastian hukum kepada calon jemaah, Kementerian Agama sepakat melakukan kerjasama dengan Bareskrim Polri, yakni menindak biro perjalanan umrah ilegal.


"Itulah kenapa kita merasa perlu bekerjasama dengan polri untuk penegakan hukum, bagi biro travel yang belum dapat izin tapi menyelenggarakan, akan ditindak," tegas lukman.


Di samping penindakan terhadap biro perjalanan umrah ilegal, jamaah pun akan diberi edukasi agar memastikan lima hal sebelum menunaikan ibadah umrah. Di antaranya memastikan biro travel penyelenggara umrah, airlines, harga dan paket, penginapan, serta visa.