Makam Kerajaan Bolaang Mongondouw Jadi Kandang Sapi

Jembatan Soekarno di Kota Manado
Sumber :
  • VIVA/Agustinus Hari
VIVA.co.id
- Sejarah kerajaan Bolaang Mongondouw (Bolmong), Sulawesi Utara, menjadi bukti kemahsyuran dinasti raja-raja dalam perkembangan dari masa ke masa. Cerita tentang kejayaan kerajaan di Bolmong, menjadi bukti sahih, jika daerah tersebut pernah melahirkan raja-raja terkenal di masanya.


Bahkan kisah Bolmong dengan dinasti kerajaannya, menjadi bagian cerita yang telah turun temurun dan menjadi bukti sejarah. Sayangnya, kejayaan raja-raja Bolmong, seakan redup di masa sekarang.


Khusus di Bolmong bagian utara--kini Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), penghormatan kepada raja-raja yang pernah berjaya di masanya, bahkan mulai tergerus dan tinggal menjadi cerita.

Mengapa? Itu terlihat jelas dari kondisi makam raja-raja yang kini sudah tak terawat, bahkan terkesan diabaikan. Satu di antaranya, Raja Pontoh–Korompot, di masa pemerintahannya, terbilang banyak memberikan jasa yang luar biasa memperjuangkan kepentingan masyarakat.

Pantauan
VIVA.co.id
, Kompleks makam Raja Pontoh–Korompot yang sangat sakral dan terjaga, kini berubah menjadi kandang sapi peliharaan warga sekitar lokasi situs bersejarah tersebut.


Kuburan atau jere sebutan warga Bolmong, bahwa Raja-Raja Kaidipang Besar di Desa Kuala Utara, terlihat tidak mendapat perhatian dari instansi pengelola situs bersejarah Pemkab Bolmut.


”Kondisi situs jere sangat memrihatinkan. Sisi pagar makam raja sudah rusak tidak terawat, bahkan sudah lapuk termakan usia. Di sekitar jere juga dipenuhi semak belukar. Parahnya lagi, kuburan para raja telah menjadi kandang sapi,” ujar Medi Timumu, Ketua Pemuda Kuala Bolmut, Jumat 3 Juli 2015.


Situs peninggalan bersejarah itu, kata dia, seharusnya dilestarikan sebagai bukti sejarah anak-cucu mendatang. Itu sebabnya dia mendesak Pemkab Bolmut memberi perhatian serius terhadap peninggalan sejarah daerah. Terkait kondisi memprihatinkan makam raja-raja, Ketua DPRD Bolmut, Karel Bangko menegaskan, pemerintah daerah harus segera melakukan pelestarian terhadap situs-situs peninggalan sejarah.


“Jere itu makam para raja kita yang harus dilestarikan dan dipelihara sampai kapan pun. Pemkab Bolmut sudah seharusnya memperhatikan makam para bangsawan daerah kita. Instansi terkait harus menaruh perhatian serius dengan situs budaya daerah kita, bukan malah mengabaikannya,” kata Bangko bernada keras.


Kepala Bidang Pariwisata dan Budaya Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informasi (Dishubparkominfo) Bolmut, Fadlun Paputungan mengaku kaget mendengar terbengkalainya makam raja-raja Bolmut, apalagi lokasi makan telah dijadikan kandang sapi. “Tahun depan 2016 sudah diusulkan anggaran pemeliharaan situs Jere Bintauna dan Jere Kaidipang,” kata Paputungan.