Kronologi Penemuan Pesawat Trigana Air yang Jatuh

Ilustrasi pesawat Trigana Air
Sumber :
  • trigana-air

VIVA.co.id - Tim gabungan masih menyisir untuk menemukan lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air melalui jalan darat.

"Sebanyak 76 personel tim SAR sudah diberangkatkan menuju lokasi titik jatuhnya pesawat. Mereka melalui jalan darat," kata Kepala SAR Jayapura, Ludianto, Senin, 17 Agustus.

Tim yang diberangkatkan, membawa berbagai peralatan. "Sejumlah peralatan untuk evakuasi dibawa melalui jalan darat," ujar dia.

Sementara itu, Wakapolda Papua, Brigadir Jenderal Rudolf Albert Rodja menyatakan, pihaknya memberangkatkan 30 anggota Brimob Polda Papua dan satu satuan setingkat pleton atau sebanyak 30 orang anggota TNI, menuju lokasi jatuhnya pesawat Trigana.

"Mereka berangkat melalui jalan darat," ujarnya.

Sedangkan tim DVI gabungan dari Mabes Polri dan Polda Papua, sudah siap melakukan identifikasi korban.

"Sebanyak 8 orang tim DVI gabungan sudah siap melakukan identifikasi korban, kedelapan orang itu terdiri 3 dari Mabes dan 5 dari Polda Papua. Mereka nanti juga akan melakukan identifikasi di Oksibil, sementara yang di Jayapura berpusat di RS Bhayangkari," ucapnya.

Menurutnya, pukul 08.50 WIT pagi tadi, serpihan pesawat Trigana  Air Service jenis ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 telah ditemukan pada koordinat 04 derajat  49 menit 289 Lintang Selatan, 140 derajat 29 menit 953
Bujur Timur. Pesawat diduga jatuh diketinggian 8500 feet.

"Penemuan titik koordinat tersebut dilakukan dari unsur udara yang dilakukan oleh pesawat Trigana jenis Pilatus. Lokasinya berada pada 7 mile dari landasan Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang," kata dia.

Diduga tabrak bukit

Tim Basarnas mengklaim lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 beradius 20 meter X 100 meter. Dan diduga pesawat menabrak bukit. Hal itu diungkapkan Kepala Basarnas, Marsekal Madya FHB Soelistyo.

"Di lokasi penemuan serpihan pesawat terdapat pohon-pohon yang rusak dan terbakar. Pihaknya juga telah berkoordinasi langsung dengan tiga pilot yang hari ini melakukan pencarian, salah satunya Kapten Erick sebagai salah satu pilot Asosiation Missiona Aviation (AMA) yang menyebutkan dari pencarian hari ini masih ada kepulan asap yang tidak terlalu besar, diduga dari terbakarnya pesawat tersebut," katanya.

Dari gambar report lapangan, kondisi bukit diduga tidak terjal, tetapi tinggi hingga ketinggian 8300-8500 kaki atau hampir 3000 meter keatas. "Sepertinya hutan lokasi jatuhnya pesawat masih asli dan belum pernah dijamah oleh manusia," ujarnya.

Sulistyo mengklaim lokasi penemuan hampir pasti benar. “98 persen lokasi ditemukannya pesawat dikoordinat yang tepat. Lokasi point of impact dari pesawat yang kita cari  dan kami tinggal menunggu 2 persen lagi untuk tim rescue dari unsur udara dan darat bisa datang  ke lokasi tersebut memastikan untuk evakuasi,” ucapnya.

Untuk sementara tim SAR menghentikan pencarian, karena cuaca menjelang malam hujan deras dan jarak pandang hanya 1 meter.
 
“Tim jalan darat menyusui jalan setapak yang dekat dari titik koordinat ditemukannya pesawat. Tapi ketika hendak masuk hutan, cuaca  hujan deras. Informasi resmi ini saya dapatkan dari Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Yunus Wally. Sehingga saya perintahkan tim darat untuk balik arah atau menunggu cuaca membaik dan mencari lokasi aman untuk selanjutkan besok pagi dilakukan kembali. Sebenarnya tim sudah tinggal 1,5Km dari lokasi, tapi saya tidak mau mereka celaka," kata dia.

Menurut warga Oksibil, Mardin Manurung, lokasi jatuhnya pesawat biasa disebut oleh masyarakat Kampung Bape yang terletak di perbatasan di Distrik Seram dengan Oksob.