Jokowi Akan Undang Penggali Kubur Pahlawan Revolusi

gaya jokowi pakai seragam tentara
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Roni

VIVA.co.id - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan, tersentuh dengan apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo, dalam kaitannya dengan tragedi Gerakan 30 September 1965.

Dalam memperingati 50 tahun peristiwa itu, Jokowi berencana bertemu dengan para penggali kuburan massal ketujuh jenderal pahlawan revolusi.

"Nanti, lagi kami atur. Tadi Presiden mengundang tiga prajurit yang mengangkat jenazah para pahlawan revolusi untuk bertemu Beliau di Istana," kata Luhut di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis, 1 Oktober 2015.

Para pahlawan revolusi itu dikubur di sebuah sumur tua yang kini menjadi kawasan Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Jokowi pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila bertindak sebagai inspektur upacara.

Seperti rutinitas tahun-tahun sebelumnya, upacara itu juga dihadiri oleh keluarga para korban peristiwa tersebut. Namun, untuk tahun ini, Jokowi menginginkan bertemu dengan para penggali dan pengangkat mayat ketujuh pahlawan revolusi yang dibunuh oleh kelompok militer yang menamakan diri sebagai Gerakan 30 September itu.

"Saya sebagai tentara sangat tersentuh juga, Presiden sampai punya ide meminta saya untuk mengatur ketiga prajurit marinir tadi," kata Luhut.

Kapan akan dipanggil ke Istana, Luhut tidak menjelaskan. Namun, selain para penggali dan pengangkat jenazah para pahlawan revolusi itu, sejumlah prajurit Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) yang dulu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) juga akan dipanggil ke Istana oleh Jokowi.

RPKAD adalah kesatuan yang pada peristiwa itu memukul G30S. Mereka juga yang akhirnya melakukan pembersihan terhadap PKI di pelosok-pelosok desa, Indonesia. Komandan RPKAD saat itu adalah Kolonel Sarwo Edhie Wibowo, yang merupakan mertua mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.