Banjir di Binjai Hanyutkan 14 Rumah

Pengungsi Banjir di Langkat Meningkat kala Pembagian Makan
Sumber :
  • Taufik Hidayat/Langkat
VIVA.co.id
- Ketinggian air yang membanjiri Kota Binjai, Sumatera Utara, sejak kemarin, sudah surut. Namun, di saat sebagian warga mulai membersihkan rumah mereka yang dipenuhi sampah dan lumpur, beberapa warga lainnya memilih tetap bertahan di pengungsian. Mereka tidak bisa pulang karena sebagian rumah rusak parah akibat hanyut diterjang derasnya arus air.

Kerusakan paling parah terjadi di Kelurahan Mencirim dan Setia. Sedikitnya ada 10 rumah warga rusak parah dan empat rumah hanyut terbawa arus.

Salah satu korban yang rumahnya hanyut, Rubiwati, hanya bisa pasrah terhadap keadaan yang menimpanya. Kini, ia hanya bisa melihat sisa fondasi rumahnya. Sedangkan seluruh bangunan beserta barang dan pakaiannya, hilang terbawa arus.

Dia berharap ada bantuan dari pemerintah kota Binjai, agar rumahnya dan warga lainnya yang hanyut dan rusak parah, bisa dibangun kembali.

"Agar mereka bisa kembali menempati rumah mereka," jelas Rubiwati di posko pengungsian, Rabu, 10 Februari 2016.

Sementara ini, Rubiwati dan cucunya hanya bisa bertahan di posko pengungsian, dan mengharapkan belas kasihan tetangga dengan memberikan pakaian dan makanan kepadanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Binjai mencatat, sedikitnya 3.400 rumah warga terendam banjir dua hari lalu, dengan 3.500 kepala keluarga menjadi korbannya.

Untuk menanggulangi banjir ini, BPBD mendirikan tiga posko di sekitar lokasi banjir, sebagai tempat pengungsian warga yang menjadi korban. Sementara Pemerintah Kota Binjai, masih sibuk mendata kerusakan dan korban, tanpa memberikan kepastian kepada warga. Khususnya, mereka yang rumahnya rusak karena banjir.

Di tempat pengungsian, warga juga mengeluhkan kurangnya bahan makanan dan pakaian, serta peralatan sekolah bagi anak-anak. 

Di posko pengungsian, warga selalu disediakan makanan dari dapur umum. Namun, karena bantuan yang diberikan umumnya beras dan mie instan, warga berharap ada bantuan seperti makanan kaleng, telur, minyak goreng atau bahan makanan lainnya.

Selain makanan, warga juga berharap adanya bantuan pakaian dan peralatan sekolah. "Sebagian besar warga tidak sempat menyelamatkan pakaian dan peralatan sekolah anak mereka, saat banjir terjadi," ujar Fauziah, salah satu warga di pengungsian.

Saat ini, sejumlah bantuan dari instansi pemerintah, bank dan organisasi lainnya, terus berdatangan ke posko pengungsian warga kota Binjai ini. (one)

Laporan: Taufik Hidayat