Hanya Warga Bali yang Dilarang Saksikan Gerhana Matahari

Pecalang berpatroli di jalan Tol Bali Mandara saat Hari Raya Nyepi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Panji Anggoro

VIVA.co.id – Hari ini, Rabu 9 Maret 2016, umat Hindu Bali melaksanakan Nyepi. Pada ibadah kali ini berbarengan dengan fenomena alam, Gerhana Matahari Total. Dalam proses Nyepi, terdapat empat hal yang tak boleh dilakukan umat Hindu sebagaimana disebut dengan Catur Brata penyepian.

Catur Brata penyepian terdiri atas amati geni (tidak berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api/lampu), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Bagi yang mampu juga melaksanakan tapa, brata, yoga, dan semadhi.

Tujuan utama hari raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta).

Nyepi dimulai sejak pagi tadi pukul 06.00 Wita hingga Kamis besok, pukul 06.00 Wita.

Semua warga Bali berdiam diri di dalam rumah. Hanya pecalang (petugas keamanan desa adat) yang berpatroli di jalan-jalan raya. Tak boleh ada yang bepergian ke luar rumah kecuali darurat. Lalu lintas kendaraan ditiadakan.

Bandara dan pelabuhan ditutup. Jaringan televisi pun diputus. Warga Bali sama sekali tak bisa menyaksikan tayangan televisi.

Hal itu untuk menjaga kekhidmatan pelaksanaan Nyepi. Sementara itu, pada malam hari akan terasa gelap gulita. Tak ada cahaya yang menerangi.