Anggota Polda Jatim Ketahuan Positif Narkoba saat Senam Pagi

Ilustrasi/Hasil tes urine
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id – Peredaran narkotika kian menggila. Bahkan, lingkungan aparat penegak hukum pun terus coba disusupi bandar dan pengedar. Menekan itu, Kepolisian RI melakukan upaya bersih-bersih. Aparat terbukti terlibat narkotika ditindak.

Salah satu upaya bersih-bersih narkotika di lingkungan Polri dilakulan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur. Tes urine dilakukan secara tiba-tiba selama sepekan ini. Hasilnya, seorang perwira di Direktorat Reserse Narkoba (Ditreskoba) bernisial NM positif mengkonsumsi narkotika.

Informasi diperoleh menyebutkan, dua kali tes urine dilakukan Polda Jatim dalam sepekan ini. Pertama diterapkan kepada anggota yang bertugas di Ditreskoba. Tes dilakukan tanpa pemberitahuan saat semua anggota Ditreskoba melakulan senam rutin di lapangan.

Saat bersamaan, anggota Bidang Kedokteran dan Kesehatan menyiapkan peralatan tes di pinggir lapangan. Begitu senam selesai, semua anggota diminta mengeluarkan urinenya untuk diuji. Tes didampingi petugas dari Bidang Profesi dan Keamanan (Propam).

Nah, saat itulah urine satu anggota berinisial NM positif mengandung zat narkotika. Polisi berpangkat Brigadir itu lalu dipanggil untuk diperiksa lebih lanjut.

Sedangkan tes urine kedua dilakukan sehari setelah itu. Sasarannya perwira menengah berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) dan Komisaris Polisi (Kompol). Hasilnya nihil.

Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi RP Argo Yuwono, membenarkan adanya anggota yang positif mengkonsumsi narkotika saat dites urine. "Sekarang ditangani Propam," ujar Kombes Argo di Mapolda, Sabtu 19 Maret 2016.

Dia menjelaskan, anggota yang terindikasi terlibat narkotika itu akan dicari tahu sejauh mana keterlibatannya dengan barang haram. Dari situ juga akan diketahui sanksi tepat yang akan dijatuhkan kepadanya. "Tunggu hasil pemeriksaan," kata Argo.

Tes urine akan rutin dilakukan tanpa diketahui jadwal dan waktunya alias dadakan. Menurutnya, itu perlu karena, ibarat bersih-bersih kotoran, sapunya harus bersih terlebih dahulu. "Tes urine di lingkungan Polri ini bagian dari membersihkan sapunya dulu, sebelum dipakai untuk bersih-bersih kotoran," kata Argo bertamsil.