Mimpi Kolonel Ontang yang Belum Tercapai

Petugas kepolisian mengarahakan mobil ambulans yang mengangkut Jenazah korban jatuhnya helikopter milik TNI di Poso saat tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Senin (21/3).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Basri Marzuki

VIVA.co.id –  Kolonel (Inf) Ontang Roma Sitindaon turut menjadi korban jatuhnya helikopter Bell 412 EP dengan nomor HA 517. Perwira menengah yang sempat bertugas di korps baret merah itu baru sebulan diperbantukan di Badan Intelijen Negara (BIN).

"Baru sebulan di BIN diperbantukan," kata mantan junior Ontang, Kolonel (Purn) Fauka Nur Farid saat melayat di Perum KPAD, Cijantung, Jakarta Timur, Senin, 21 Maret 2016.

Di mata Fauka, Ontang dinilai sebagai orang yang supel. Saat mengemban tugas bersama di Tim Mawar misalnya, Ontang tak pernah merasa canggung untuk bergaul dengan juniornya.

"Senior saya, dari saya Lettu dia sudah Kapten. Tinggal kita bersebelahan di kompleks. Dia supel, tidak bedain senior-junior. Di daerah tugas dia memiliki semangat," kata Fauka.

Menurut Fauka, motivasi Ontang bertugas di BIN karena ia ingin membawa pimpinan terduga teroris, Santoso hidup-hidup. Bahkan, keduanya sempat terlibat perbincangan tentang mimpi yang bakal ia tunaikan itu.

"Dia sempat bilang, mau ke BIN karena mau nurunin Santoso hidup-hidup, itu janjinya dia. Angkatan 1990, kami di Tim Mawar sama-sama, sempat tugas di Aceh juga," ujarnya.