Pasien: Anak Saya Masih di Kandungan, Bagaimana Punya BPJS?

Rekam medis pasien rumah sakit.
Sumber :
  • healthcarecompliance.us

VIVA.co.id – Kasus kematian ibu dan anak yang diduga akibat pelayanan buruk Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Banda Aceh, ternyata bukan yang pertama kali terjadi. Sejumlah kasus lainnya pernah dialami beberapa pasien di RSIA tersebut.

"Saya pernah diminta bayar dulu pada rumah sakit, karena kata mereka anak saya belum terdaftar di BPJS, padahal anak saya lahir pun belum, masih dalam kandungan istri saya, bagaimana mau punya BPJS?" ujar Fesal, salah seorang warga Banda Aceh, kepada VIVA.co.id, Kamis, 31 Maret 2016.

Katanya, pihak rumah sakit bersikeras meminta dia membayar sejumlah uang muka saat membawa istrinya hendak melahirkan. Jika tidak, RSIA tidak mau menangani proses persalinan. 

Selain Fesal, seorang warga Aceh Besar, Rubamah, juga mendapatkan perlakukan tidak enak. Kala itu, dia menemani salah seorang anggota keluarganya yang akan melahirkan di rumah sakit milik Pemerintah Aceh tersebut. 

Setelah datang, dia dan keluarganya itu tak langsung mendapatkan layanan perawatan. Bahkan, sampai dia menunggu beberapa jam di RSIA itu, layanan tak juga diberikan.

"Saya sudah laporkan ke perawat, ke pihak rumah sakit di sana, tapi mereka santai-santai saja, menganggap sepele dan tidak akan terjadi apa-apa," katanya.

Tak tahan mendapatkan perlakuan demikian, dia membawa keluar keluarganya itu agar mendapatkan perawatan di rumah sakit lain. 

"Saya berang dan membawa kakak saya itu ke rumah sakit lain. Saat mau pergi itu saya diminta tanda tangan surat pernyataan tidak menuntut," katanya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, . Keduanya diduga ditelantarkan RSIA Banda Aceh.

Muslim, suami korban, mengatakan pada pukul 06.00 WIB, Senin, 28 Maret 2016, istrinya mengeluh sakit. Keluarga kemudian memutuskan untuk melahirkan anaknya di RSIA Banda Aceh. Tiba di rumah sakit, anaknya tak kunjung lahir. Keluarga panik melihat kondisi korban.

Menurut Muslim, kepala bayi sudah terlihat tapi petugas tak kunjung memproses persalinannya. Padahal, istrinya sudah dalam kondisi lemah.

"Kami sudah panik semuanya, karena melihat kondisi istri saya yang setengah sadar, tapi petugas belum menangani proses melahirkan istri saya," kata Muslim pada Selasa, 29 Maret 2016.

Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh, Erni Ramayani, mengaku tidak mengetahui tentang kasus kematian ibu dan bayi saat bersalin di rumah sakit itu.
 
"Itu dari mana informasinya, karena kami harus lihat dulu dari statusnya bagaimana," kata Erni Ramayani saat ditanya wartawan di Banda Aceh pada Rabu.