Kemarau, Warga 21 Desa di NTT Minum Air Lumpur

Warga desa di Nusa Tenggara Timur mengalami krisis air bersih selama delapan tahun terakhir. Untuk bertahan hidup, warga mengumpulkan air dari kubangan, Jumat (15/4/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tofik Koban

VIVA.co.id – bersih melanda 21 desa di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, selama sebulan terakhir. Kini, untuk bertahan hidup, warga setempat terpaksa menggunakan air kubangan bercampur lumpur untuk kebutuhan harian.

"Sudah sebulan ini seperti ini (). Kami harus menggali lubang menjadi kubangan sampai menemukan air," ujar warga Desa Boa Nage, Getrudis, Jumat 15 April 2016.

Di sepanjang desa memang ada aliran Sungai Aesesa. Namun kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Airnya keruh dan bercampur lumpur.

Sebab itu, untuk mengurangi kekentalan lumpur, warga menggali lubang di pinggiran sungai dan menunggu resapan air sungai masuk ke lubang tersebut.

Sejauh ini secara keseluruhan, kemarau dan yang melanda Nusa Tenggara Timur, melanda sebanyak tujuh kecamatan. Sebanyak 30 desa mengalami ancaman gagal panen, sementara 21 lainnya mengalami krisis air bersih.

"Sebenarnya kondisi ini sudah kami alami selama delapan tahun terakhir. Belum ada juga respons pemerintah terkait ini," tambah Siprianus Dalu, warga Desa Boa Rebe.

Tofik Koban/NTT