Lapas Banyak Masalah, Yasonna Dinilai Hanya Sibuk Pencitraan

Menkumham Yasonna Laoly.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan

VIVA.co.id – Banyaknya lembaga pemasyarakatan atau lapas yang kelebihan kapasitas dan berujung dengan seringnya terjadi kerusuhan dianggap sebagai salah satu kegagalan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly.

Hal itu diungkapkan Gatot Goe, Wakil Direktur Center for Detention Studies dalam sebuah acara diskusi 'Ada Apa Dengan Lapas' di Cikini Jakarta, Sabtu, 30 April 2016. Menurut Gatot, Menteri Yasonna hanya sibuk pencitraan, bukan justru mencari solusi yang tepat untuk masalah ini.

"Sekarang seleranya citra, misalnya lapas industri. Padahal itu sudah lama. Persoalan akarnya, over kapasitas tadi tidak diatasi,” kata Gatot.

Gatot juga menyoroti masalah pengajuan pembebasan bersyarat yang masih bermasalah. Pengajuan pembebasan bersyarat yang kini sudah menggunakan sistem online justru semakin lama dibanding secara manual.

Sebagai perbandingan, pengajuan pembebasan bersyarat hanya butuh dua bulan dengan sistem online justru ada yang tiga bulan.

Kritikan juga diberikan budayawan yang pernah dipenjara, Arswendo Atmowiloto. Ia menyoroti, pernyataan Yasonna yang akan memecat petugas apas kalau ada yang terkena narkoba.

"Kasihan yang bertugas di sana, beliau-beliau ini kendalanya tidak pernah diperhatikan. Tidak peduli atau tidak tahu. Atau dua-duanya," sindirnya. (ase)