Pedagang Pasar Limbangan Bangun Lapak di Bekas Kebakaran

Warga korban kebakaran Pasar Limbangan, Garut, Jawa Barat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat

VIVA.co.id – Sebagian warga Pasar Limbangan korban kebakaran, Rabu lalu, kini mulai berjualan. Mereka lebih memilih lokasi di sekitar bekas puing-puing kios yang terbakar di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Lapangan Pasopati, Desa Limbangan Tengah, Kecamatan Limbangan Garut, Jawa Barat.

Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, terdapat sekitar ratusan pedagang pasar membangun lapak dari bambu yang ditutupi terpal.

Salah seorang pedagang, Entin (52) mengatakan, meskipun Pemerintah Daerah Garut telah merekomendasikan warga korban untuk menempati bangunan kios baru, tetapi dia bersama warga lain tetap menolak relokasi.

"Kami tidak mau (pindah). Kami (tetap) ingin berjualan di sini saja," ujarnya, Minggu 22 Mei 2016.

Kendati lokasi TPS Pasopati masih dipasangi tanda garis polisi, para pedagang lebih memilih mendirikan lapak jualan di pinggir lapangan.

"Sekali lagi, kami tetap ingin berjualan di sini, walapun modal sudah tidak punya," tuturnya.

Sementara itu, pedagang lainnya, Sri (35) mengungkapkan, alasan memilih berjualan di bekas pasar terbakar, merupakan kesepakatan bersama dengan para pedagang lainnya.

"Walaupun tempatnya tidak sebagus di tempat yang baru, para pembeli masih ada. Kami mencoba untuk bertahan," kata Sri.

Seperti diketahui, sebanyak lebih dari 900 TPS Pasopati, Desa Leimbangan Tengah, Rabu 18 Mei 2016, ludes dilahap si jago merah. Akibat insiden tersebut, para pedagang sempat melakukan aksi unjuk rasa dengan memblokade jalan Nasional selama enam jam lebih.

Warga pasar menuding kebakaran tersebut disengaja, agar warga segera menempati bangunan baru Pasar Limbangan, mengingat selama ini warga menolak pindah. Alasan warga keberatan pindah, karena penetapan harga kios yang sangat memberatkan warga pasar. (asp)