Mensos: 8 Desa Sangat Rawan Longsor di Kaki Gunung Wilis

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, saat meresmikan Kampung Siaga Bencana di Desa Putro Kathong, Ngebel, Ponorogo, pada Minggu petang, 29 Mei 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Petang datang ketika rombongan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, tiba di Telaga Ngebel, Ponorogo, Jawa Timur, pada Minggu, 29 Mei 2016. Di kawasan wisata telaga alami berkeliling lima kilometer itu, ia hadir untuk meresmikan Kampung Siaga Bencana (KSB) untuk kali pertama.

KSB yang diresmikan Khofifah berada di Desa Putro Kathong, Kecamatan Ngebel. Di kecamatan itu ada delapan desa yang masuk kategori sangat rawan longsor. Maklum, sebagian besar wilayah Ngebel berada di kaki Gunung Wilis. Termasuk Desa Putro Kathong.

Saat rombongan tiba di lokasi, hujan turun. Tapi itu tak menyurutkan semangat relawan siaga bencana, yang dilatih untuk membantu warga ketika terjadi bencana. "Kebetulan hujan turun. Ketika seperti ini, longsor rawan terjadi. Ini menandakan bahwa di kawasan Ngebel betul-betul harus siaga bencana," kata Khofifah.

Dia menjelaskan, di negeri ini, ada 274 kabupaten/kota rawan longsor dan banjir. Tapi pemerintah sudah membuat langkah antisipasi dengan membentuk 476 kampung siaga bencana. "Dan di Putro Kathong, kampung siaga bencana pertama diresmikan," ujar Khofifah.

Menurutnya, bencana alam tidak bisa hanya dihadapi secara reaktif, bertindak setelah kejadian. Tapi masyarakat juga perlu tahu caranya siaga dan mengatasi itu. Kementerian Sosial pun membentuk tim relawan KSB bernama Tagana.

"Tagana ini dilatih selama tiga hari, tapi nanti ada tahapan berikutnya," kata Khofifah. Tagana dilatih cara menanggulangi bencana, memasak, dan lain-lain ketika dalam kondisi darurat bencana. (ase)