Jasad Anak Buah Santoso Diambil Istri Setelah Sebulan di RS

Jenazah Sucipto alias Aco, seorang anak buah teroris Santoso, dikeluarkan dari ruang Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palu pada Kamis, 23 Juni 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Abdullah Hamann

VIVA.co.id - Jasad seorang awak atau anak buah kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah diambil keluarga di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, pada Kamis, 23 Juni 2016. Jenazah Sucipto alias Aco ditemukan tewas di pegunungan Desa Patangoleba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Poso, Sulawesi Tengah, pada 24 Mei 2016.

Didampingi perwakilan keluarga Farid Podungge, Istri Sucipto, Suntama Arisanti alias Ummi Kembar, turut mendatangi Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng). Namun saat akan mengambil jenazah di ruang Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palu, istri Sucipto menolak ditemui wartawan dan memilih menunggu di dalam mobil.

“Dari sini kami akan langsung menuju Morowali untuk membawa jenazah ke pihak keluarga dan akan langsung dimakamkan,” kata perwakilan keluarga, Farid Podungge.

Almarhum Sucipto alias Aco akan dimakamkan di Desa Panca Makmur, Malino, Morowali, Sulawesi Tengah, berdekatan dengan makam Firman alias Aco alias Ikrima.

Juru Bicara Polda Sulteng, Ajun Komisaris Besar Polisi Hari Suprapto, mengakui penyerahan jenazah Sucipto itu disebabkan seluruh persyaratan, termasuk hasil tes DNA, sudah selesai. "Memang agak lama di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara. Namun semua sudah kami serahkan kepada keluarga," kata Hari di Poso.

Istri Sucipto mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Perwakilan Sulteng pada Kamis, 9 Juni 2016. Dia melaporkan terkait tindakan Polda yang terus mempersulit upaya keluarga mengambil jenazah.

Kini tertinggal satu lagi jenazah buronan Poso bernama Yazid alias Taufik asal Jawa yang terbaring di ruang Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palu. Dia ditemukan tewas bersamaan dengan Firman allias Aco alias Ikrima pada 15 Mei 2016.

(ren)