Helikopter Jatuh Itu untuk Operasi Pengamanan Jokowi
- Daru Waskita/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Helikopter Bell 206 Skadron 11/serbu puspenerbad No. Reg HA-5073 yang terbang dari Bandara Adi Sumarmo, Solo, menuju Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, jatuh di Dusun Kowang, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta sekitar pukul 15.30 WIB.
Menurut Pangdam Diponegoro Mayjen Jaswandi, helikopter itu rencananya hendak digunakan untuk operasi pengamanan Presiden Joko Widodo, yang akan mengunjungi Yogyakarta esok hari, Sabtu, 9 Juli 2016.
Jika tak jatuh, helikopter nahas itu mestinya dia gunakan untuk memeriksa kesiapan operasi pengamanan Presiden.
"Ini akan saya gunakan untuk mengetahui kondisi lapangan. Ini helikopter digunakan Pangdam sebagai panglima operasi," ujar Jaswandi dalam perbincangan dengan tvOne, Jumat, 8 Juli 2016.
Jaswandi juga menerangkan, bahwa helikopter itu memiliki kondisi prima. Sebelumnya pada 6 Juli lalu, dia pernah menggunakannya untuk bepergian dari Semarang menuju Solo.
"Saya menggunakan ini, saya naik ini langsung. Saya berikan konfirmasi ini cukup baik, karena kemarin saya gunakan sendiri," katanya.
Pangdam Diponegoro menegaskan, bahwa jumlah penumpang helikopter ini hanya ada lima orang. Sebelumnya, .
Sementara itu, Kasubsi Operasi Kantor Basarnas Yogyakarta, Asbani, mengungkapkan identitas seorang korban perempuan masih misterius.
"Dari pilot dan awak pesawat jumlahnya lima orang namun ada korban meninggal seorang wanita yang identitasnya belum diketahui," kata Asbani, Jumat, 8 Juli 2016.
Dalam kejadian tersebut 3 orang meninggal dunia. Dua dari anggota TNI AD, yaitu Letda Cpn Angga Juang (Pnb II) dan Serda Sirait (AV), serta seorang perempuan yang masih diidentifikasi.
Sedangkan tiga korban selamat adalah Kapten Cpn Titus Benekdiktus Sinaga (Pnb I), Serka Rohmad (TI) dan Kopda Sukoco.
Asbani menduga korban meninggal berjenis kelamin perempuan itu adalah warga kampung tempat helikopter itu jatuh.
"Heli kan jatuh menimpa rumah warga yang diinformasikan rumah tersebut kosong. Namun jelasnya nanti yang berwenang yang akan memberikan konfirmasi," ujarnya.