Sumur Warga Pantai Samas yang Tercemar Semakin Luas
- VIVA.co.id/Daru Waskita (Yogyakarta)
VIVA.co.id – Pencemaran sumur milik warga di Pantai Samas, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, semakin mengkhawatirkan. Jika sebelumnya hanya belasan rumah milik warga, terutama yang terdekat dengan pantai, namun kini hampir separuh sumur milik warga di Pantai Samas sudah tercemar air laut yang masuk ke sumur warga.
Akibat kejadian tersebut, air yang biasanya untuk kebutuhan sehari-hari untuk minum, memasak, mencuci dan lainnya sama sekali tidak bisa digunakan. Warga pun terpaksa membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
"Dua minggu yang lalu, hanya sumur milik warga yang terdekat dengan pantai yang tercemar air laut. Namun demikian, saat ini sudah meluas hingga sumur warga yang berjarak lebih dari 300 meter dari bibir pantai," kata Tri Juwanto, warga Pantai Samas, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Minggu 10 Juli 2016.
Menurutnya, jika air sumur nekat digunakan untuk air minum rasanya akan pahit. Sedangkan jika digunakan untuk mencuci pakaian maka deterjen tidak keluar busanya.
"Kalau deterjen tidak bisa keluar busanya ketika dicampur air sumur, bagaimana bisa untuk mencuci. Akhirnya pakaian kotor di laundry kan," ujarnya.
Kejadian air laut masuk ke sumur warga bukan pertama kalinya. Itu pernah terjadi beberapa tahun silam ketika abrasi parah belum melanda pantai Samas.
"Ketika abrasi parah kembali melanda, maka sumur warga yang tercemar air laut semakin banyak," ucapnya.
Rujito (55 tahun) salah satu warga Pantai Samas lainnya mengatakan, sejauh ini belum ada kebijakan dari Pemda Bantul terkait dengan warga yang kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
"Dropping air bersih juga tidak dilakukan sama sekali," ungkapnya.
Pengelola tempat pelestarian penyu di Pantai Samas ini menyatakan jika pencemaran air sumur ini semakin meluas, maka akan mengancam mata air yang digunakan untuk lahan pertanian pasir di Pantai Samas.
"Kalau air laut sudah masuk ke mata air di lahan pasir, dipastikan tanaman pertanian akan mati," ujarnya.