Waspada Gelombang Ekstrem di Pesisir Selatan Yogyakarta

Sejumlah wisatawan berjalan di belakang garis polisi yang dipasang di bibir Pantai Trisik, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Minggu (10/7/2016).
Sumber :
  • ANTARA/Prasetia Fauzani

VIVA.co.id – Belum hilang ingatan atas gelombang pasang yang menerjang pantai selatan Yogyakarta awal Juni lalu yang menghancurkan bangunan dan rumah di pesisir pantai, kini potensi itu kembali mengancam warga di sepanjang pantai selatan Yogyakarta.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta memberikan peringatan akan potensi terjadinya gelombang besar di pantai selatan Yogyakarta, dalam kurun tiga hari ke depan atau sampai 14 Juli 2016.

"Gelombang yang meluas di selatan Jawa ini dengan ketinggian antara dua hingga empat meter," kata Koordinator Pos Klimatologi pada BMKG Yogyakarta Joko Budiono, Senin, 11 Juli 2016.

Menurutnya ketinggian gelombang itu akan membahayakan penduduk, perahu nelayan, dan wisatawan di kawasan pantai. "Kondisi tinggi gelombang saat ini berbahaya bagi kapal nelayan dan masyarakat yang sedang berlibur di objek wisata pantai," kata Joko.

Menurut Joko, rata-rata tinggi gelombang normal di kawasan ini sekitar dua meter. Meningkatnya tinggi gelombang dipicu peningkatan kecepatan angin di laut selatan yang melebihi kondisi normal. Selain itu, berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer selama periode itu, diprediksi pula terjadi hujan lebat disertai petir.

"Masyarakat kami imbau berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan, seperti banjir, longsor, tanah licin, serta pohon tumbang," ungkap dia.